Rabu, 20 Mei 2015

EMBUN PAGI

LAPORAN HASIL OBSERVASI
MANAJEMEN KESISWAAN DI SMP NURUL ISLAM SEMARANG
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. Fatah Syukur, NC. M. Ag
Disusun Oleh :
Nur Khasanah                         113311018

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014





BAB I
PENDHULUAN

1.     Latar Belakang
Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya. Faktor yang terdapat dalam diri siswa (Faktor intern) yaitu: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi. Sedangkangkan factor yang berasal dari luar siswa adalah (faktor ekstern) yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat di pisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat di wujudkan secaara optimal, efektif dan efisien dalam rangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya manajemen berbasis sekolaah (MBS)[1]
Manajemen kesiswaan adalah penetaan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara oprasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalu proses pendidikan di sekolah.
Dengan demikian untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses pendidikan maka perlu adanya manajemen kesiswaan, karena manajemen memiliki arti yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pendidikan Islam yang bertujuan untuk melahirkan manusia muslim yang shalih sekaligus sebagai kader pembangunan yang ta’at dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta memiliki kepribadian yang luhur berakhlaqul karimah dan bertanggung jawab maka, untuk mencapai tujuan itu diperlukan sistem manajemen atau pengelolaan lembaga pendidikan yang baik.
Kemudian disini penulis akan memaparkan permasalahan permasalahan yang ada di SMP Nurul Islam Semarang yaitu dengan adanya keterbatasan ruang kelas yang ada dan jumlah siswa melebihi kapasitas, kurang maksimal dalam pendataan siswa serta pengawasan terhadap kegiatan siswa kurang bisa dilakukan dengan kontinyu dan ketidak siapan dari pengelola kesiswaan di madrasah dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas sehingga diperlukan tindakan dari pengelola kesiswaan guna pembenahan-pembenahan yang sangat berarti dan perbaikan pada lembaga pendidikan yang bersangkutan, pada dasarnya pengelolaan kesiswaan ialah keseluruhan proses penyelenggaraan usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan pendidikan di Madrasah, sedangkan tujuan pengelolaan kesiswaan agar proses  belajar mengajar di sekolah bisa berjalan lancar, tertib, teratur, tercapai apa yang menjadi tujuan-tujuan pendidikan di madrasah.
Berdasarkan latar belakang di atas, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengkaji “Manajemen Kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang” Semoga nantinya dapat mempersembahkan karya terbaik. Penelitian ini di lakukan atas dasar alas an yaitu SMP Nurul Islam Semarang merupakan lembaga yang berdiri pada tahun 1997 ini memiliki kualitas mutu peserta didik yang baik, ini terbukti dengan banyaknya prestasi akademik dan non akademik, yaitu: prestasi hasil belajar siswa dalam ujian nasional, prestasi yang diraih dalm perlombaan bidang studi keagamaan, ekstrakurikuler dengan sangat memuaskan, sehingga mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya dan tujuan lembaga pendidikan dapat tercapai, di samping itu dalam melanjutkan sekolah lanjutan siswa sudah ada persiapan untuk bersaing dengan lembaga lain karena sudah di bekali dengan kualitas pendidikan yang baik.
A.    Penegasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman dan menghindari kesalah pahaman, maka penulis akan memberikan penegasan beberapa istilah yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul: “Implementasi Manajemen Kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang.”
1.     Manajemen
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan siswa adalah murid, pelajar,9 atau dapat diartikan siapa saja yang terdaftar sebagai obyek didik di suatu lembaga pendidikan.Jadi, manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.
Demikian juga SMP Nurul Islam Semarang sebagai lembaga pendidikan Islam yang bertujuan mencetak kader-kader bangsa dan agama yang lurus aqidahnya, mulia akhlaqnya, optimal kapasitas intelektualnya, cekatan cara kerjanya serta tinggi kepedulian sosialnya, untuk tujuan dan maksud tersebut diperlukan manajemen atau pengelolaan kesiswaan demi tercapainya tujuan pendididkan.

B.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis kemukakan, maka ada rumusan masalah penelitiannya adalah "Bagaimana pelaksanaan manajemen kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang”agar lebih kongrit jelas maka penulis akan membahas permasalahan sebagai berikut:
1.     Bagaimana pelaksanaan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang.?
2.     Bagaimana pelaksanaan pendataan kemajuan belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang.?
3.      Bagaimana Pengelolaan bimbingan dan pembinaan disiplin siswa di SMP Nurul Islam Semarang?
4.     Bagaimana pelaksanaan monitoring di SMP Nurul Islam Semarang.?

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dengan adanya berbagai permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis adalah:
Untuk Mendiskripsikan dan menganalisa pelaksanaan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang
Untuk Mendiskripsikan dan menganalisa pelaksanaan pendataan kemajuan belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang.
Untuk Mendiskripsikan dan menganalisa Pengelolaan bimbingan dan pembinaan disiplin siswa di SMP Nurul Islam Semarang.
Untuk Mendiskripsikan dan menganalisa pelaksanaan monitoring di SMP Nurul Islam Semarang Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1.     Teoritis
Sebagai bahan pemikiran dan wacana bagi instansi-instansi terkait seperti Deparmen Agama dan Lembaga pendidkan untuk melaksananakan dan mengembangkan pelaksanaan manajemen kesiswaan.
2.      Praktis
Sebagai bahan masukan yang penting bagi pengembangan dalam pengelolaan manajemen kesiswaan, baik yang ada di negri maupun swasta.
3.     Sebagai bahan informasi bagi siapa saja yang berminat dalam pendidikan, baik yang menyangkut praktis maupun akademis terutama yang berkaitan dengan implementasi manajemen kesiswaan.
D.    Metode Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan ilmiyah dalam rangka Pemecahan masalah penrlitian. Dalam kajian ini adalah termasuk penelitian lapangan, agar penelitian ini berjalan baik sesuai dengan harapan, maka metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1.     Fokus Penelitian
Dalam hal ini penelitian di fokuskan pada Bagaimana pelaksanaan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang Bagaimana pelaksanaan pendataan kemajuan belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang, Bagaimana Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan disiplin siswa di SMP Nurul Islam Semarang. Dan Bagaimana pelaksanaan monitoring di SMP Nurul Islam Semarang Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh14. Adapun dalam penelitian ini , penulis mengelompokkan penentuan sumber data menjadi dua buah data yaitu:
a.      Data Primer
Data primer adalah data yang diperolah dari kepala sekolah, waka kesiswaan, Pembina osis dan pengurus osis yaitu mengenai Manajemen Kesiswaan SMP Nurul Islam Semarang.
b.     Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang di peroleh dari waka BK, Pembina
OSIS, karyawan/bagian TU diantaranravisi dan misi SMP Nurul Islam Semarang,


















BAB II
KONSEP MANAJEMEN KESISWAAN

A.    MANAJEMEN
1.     Pengertian
Manajemen secara etimologi berasal dari Bahasa Inggris yaitu dari kata kerja to manage yang artinya mengurus, mengatur, menggerakkan dan mengelola.23 Dengan demikian manajemen secara bahasa adalah pengurusan, pengaturan, penggerakan dan pengelolaan. Secara terminology manajemen sering disandingkan denganm administrasi, sehingga muncul 3 pandangan yang berbeda : 1) memandang administrasi lebih luas dari pada manajemen; 2) mengartikan manajemen lebih luas dari pada administrasi; 3) menganggap manajemen sama dengan administrasi.24 Dalam penulisan selanjutnya istilah manajemen sama dengan administrasi, karena keduanya mempunyai fungsi yang sama. [2]
Menurut Terry (1974: 4) sebagaimana dikutip Ngalim Purwanto management is a district proses consisting of planning, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources.25 Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, perorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukandan mencapai tujuan yang ditetapkan dengan menggunakan sumber daya personal maupun material.manusia maupun benda dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Diantara pengertian manajemen secara terminology adalah seperti yang dikemukakan oleh Henri L Sisk dalam buku Principles of management bahwa management as a process calling for the performance of specific function, and there are those who view management as a profession, a science, or an art.26
 (manajemen sebagai sebuah proses permintaan fungsi khusus dari suatu pelaksanaan, dan disana ada yang memandang manajemen sebagai sebuah pekerjaan, sebuah ilmu atau sebuah seni).
Sehingga manajemen dapat diartikan suatu proses yang direncanakan untuk menjamin kerja sama, partisipasi dan keterlibatan sejumlah orang dalam mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang ditetapkan secara efektif. Manajemen mengandung unsur bimbingan, pengarahan, dan pengarahan sekelompok orang terhadap pencapaian sasaran umum. Sebagai proses sosial, manajemen meletakkan fungsinya pada interaksi orang-orang, baik yang berada di bawah maupun berada di atas posisi operasional seseorang dalam suatu organisasi.[3]
2.     Prinsip Manajemen
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam praktik manajemen antara lain menentukan metode kerja, pemilihan pekerjaan dan pengembangan keahlian, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-batas tugas, mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas, melakukan pendidikan dan latihan, melakukan sistem dan besarnya imbalan itu dimaksudkan untuk meningkat efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja. Dalam kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Fayol mengemukakan sejumlah prinsip manajemen, yaitu : Pembagian kerja, Otoritas, Disiplin, Kesatuan perintih, Kesatuan arah, Pengutamaan kepentingan umum/organisasi dari pada kepentingan pribadi, Pemberiankontra prestasi, Sentralisasi/pemusatan, Hierarki, Teratur, Keadilan, Kestabilan staf, Inisiatif, Semangat kelompok .30
3.     Fungsi-Fungsi Manajemen
Para ahli mempunyai pendapat yang beraneka ragam tentang fungsifungsi manajemen. Menurut Henry Fayol planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling. Luther Gulich membagi fungsi manajemen menjadi 7 yang dikenal dengan POSDCORB (Planning, organizing, staffing, directing, controlling,  reporting dan budgeting), sedangkan George R. Terry mengatakan 4 fungsi manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Pendapat di atas merupakan sebagian dari sekian banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Para ahli tersebut memberikan pendapat yang beragam, namun pada intinya mempunyai kesamaan. Kesamaan tersebut pada umumnya digunakan pada lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
a.      Perencanaan (Planning)
perencanaan meliput kegiatan menetapkan apa yang ingin di capai, bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang di perlukan dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini di buat sebelum suatu tindakan di laksanakan. Perencanaan itu dapat diartikan sebagai proses penyususnan berbagai keputusan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Perencanaan bisa diumpamakan jembatan penghubung antara keadaan sekarang dengan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan manajemen, tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
b.     Pengorganisasian (Organizing)
Organizing adalah pengelompokan kegiatan yang di perlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap yunit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. Pengorganisasian dapat pula di rumuskan sebagai keseluruhan aktifitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang serta tanggungjawab masing-masing dengan tujuan tercapainya aktifitas-aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan terlebih dahulu.Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisaisan antara lain bahwa pembagian tugas wewenang dan tanggungjawab hendaknya di sesuaikan dengan pengalaman, bakat minat, pengetahuan da kepribadian masingmasing orang yang di perlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
c.      Penggerakan (Actuating)
Menggerakkan (Actuating) menurut terry (1977) berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan dengan baik, sedangkan menurut keith davis adalah kemempuan pemimpin membujuk orang-orang mencapai tujuan yang telah di tetapkan dengan penuh semangat.36 Penggrakan di lakukan oleh pemimpin yaitu orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi prilaku orang lain dengan menggunakan kekuasaaan. Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mengatur bawahan terkait dengan tugas yang harus dilaksanakan.
d.     Kontrol/Evaluasi (Controlling)
Pengawasan dapat diartikan sebagai proses yang di lakukan untuk kegiatan untuk mengikuti realisasi prilaku personel dalam organisasi dan apakah tingkat pencapaian tujuan organisiswa dengan yang di kehendaki.
Pengawasan sering di sebut penindakan adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejahatan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah di gariskan semula.[4]
Menurut nanang fatah pengawasan dilakukan melalui 3 tahap yaitu (a) menetapkan standar pelaksanaan, (b) pengukuran pelaksanaan di bandingkan dengan standard an, (c) menetukan kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar an rencana. Di dalamnya belum terdapat tahapan terakhir pengawasan yaitu upaya perbaikan, dengan demikian dapat di simpulkan bahwa pengawasan di laksanakan melaui empat tahap yaitu:
1)     Menetapkan standar pelaksanaan pekerjaan sebagai dasar melakukan control .
2)     Mengukur pelaksanaan pekerjaan dengan standar
3)     Menentukan kesenjangan (deviasi) bila trerjadi antara pelaksanaan dengan pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
4)     Melakukan tindakan-tindakan perbaikan jika terdapat kesenjangan (devisa) agar pelaksanaan dan tujuan sesuai rencana.

B.    Manajemen Kesiswaan
1.     Pengertian Manajemen Kesswaan
Manajemen Kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa, pembinaan sekolah mulai dari penerimaaan siswa, pembinaan siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa menamatkan pendidikannya mulai penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Mulyono mengemukakan bahwa manajemen kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang di rencanakan dan di usahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh siswa (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM secara efektif dan efisien.
Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.[5]
Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen kesiswaan merupakan proses pengursan segala hal yang berkaitan dengan siswa mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
2.     Tujuan Manajemen Kesswaan
Secara umum tujuan manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur serta dapat mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Selain itu manajemen kesisswaan di sekolah secara baik dan berdaya guna akan membantu seluruh staf maupun masyarakat untuk memahami kemajuan sekolah. Mutu dan derajat sekolah tergambar dalam system sekolahnya.Jadi tujuan manajemen kesiswaan adalah mengatur berbagi kegiatan dalam bidang kesiswaan serta serta sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin.
3.     Ruang Lingkup Manajemen Kesswaan
kegiatan administrasi siswa dapat didaftar melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan diumpamakan sebuah transformasi, yang mengenal masukan (input). Pengelolaan didalam tranformasi (proses) dan keluaran (output). Dengan demikian penyajian penjelasaan administrasi siswa dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut. Dengan melihat pada proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkannya, terdapat 4 (empat) kelompok pengadministrasian yaitu: (1) penerimaan murid, (2), pencatatan prestasi belajar (3) pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta (3).Monitoring[6]
Oleh karna itu manajemen kesiswaan akan membahas penerimaan siswa baru, pencatatan prestasi siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan.
a.      Penerimaan Siswa Baru
1)     Petatapan persyartan siswa yang akan diterima
Setiap sekolah berbeda dalam menetapkan persyaratan calaon siswa baru yang akan di terima. Pada umumnya persyaratan itu menyangkut: aspek waktu, persyaratan dan proses penerimaan siswa baru. Penerimaan siswa baru harus di lakukan sedemikian rupa, sehingga kegiatan mengajar-belajar sudah dapat di mulai pada hari pertama setiap tahun ajaran baru. Setiap sekolah berbeda dalam menetapkan persyaratan calaon siswa baru yang akan di terima. Pada umumnya persyaratan itu menyangkut: aspek: umur, kesehatan, kemampuan hasil belajar dan persyartan administrasi lainnya.
Persyaratan untuk masuk SMP adalah sebagai berikut
a)     Besarnya uang pendaftaran
b)     Berapa rata-rata nilai raport yang bisa diterima sebagai pendaftar
c)     STTB/ijazah dan foto copy ijazah terakhir yang sudah di sahkan oleh yang berwenang Pas foto (selain jumlah ditentukan juga ukurannya)
Cara Penerimaan siswa baru yaitu : Pertama, berdasrkan hasil Tes masuk yaitu siapa yang diterima dari calon peserta didikyang mendaftar, ditentukan berdasarkan hasil tes yang diadakan. Sekolah menentukan nilai batas lulus, calon yang memperoleh nilai tes masuk sama atau lebih tinggi dari nilai batas lulus dinyatakan diterima. Kedua Berdasarkan Hasil UAN (Ujian Akhir Nasional). Dengan cara ini filter atau penyaring diterimanya calon peserta didik yang mendaftar didasarkan pada posisi jumlah NEM yang dimiliki dikaitkan dengan posisi jumlah NEM dari semua pendaftar.Semua calon di rangking menurut jumlah NEM .Penentuan siapa yang diterima hingga NEM tertentu, sampai jumlah peserta didik yang diperlukan sekolah terpenuhi.
2)     Pembentukan Panitia penerimaan siswa baru panitia penerimaan siswa baru di lakukan sekali setahun. Oleh karena itu dibentuk khusus untuk itu dan dibubarkan setelah kegiatan selesai. Penitia penerimaan siswa baru terdiri dari kepala sekolah dan beberapa guru yang ditunjuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan yakni:
a)     Syarat-syarat pendaftaran murid bari
b)     Formulir Pendaftaran
c)     Pengumuman
d)     buku pendaftaran
e)     waktu pendaftaran
f)       jumlah calon yan diterima.[7]
3)     Masa Orientasi Siswa Baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan sekolah. Tujuan orientasi siswa baru yaitu agar peserta didik dapat mengerti dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah, Agar peserta didik dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan sekolah, dan agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.
Sebelum siswa baru menerima pelajaran biasa di kelaskelas, ada sejumlah kegiatan yang harus diikuti oleh mereka selama OSPEK. Kegiatan-kegiatan itu di antara lain adalah :
a)     Perkenalan dengan para guru dan staf sekolaha
b)      Perkenalan dengan siswa lama dan pengurus OSIS
c)     Penjelasan tentang program sekolah
d)     Penjelasan tentang tata tertib sekolah
e)     Mengenal fasilitasm pendidikan yang dimiliki sekolah
f)      Penjelasan tentang struktur organisasi sekolah.
Waktu MOS juga untuk penelusuran bakat-bakat khusus dan siswa baru, misalnya penelusuran bakat-bakat olah raga, bakatbakat seni, bakat-bakat menulis (mengarang). Oleh karena itu selama MOS banyak diisi kegiatan-kegiatan pertandirigan olah raga, lomba menyanyi, pidato, dan sebagainya. Setelah proses penerimaan siswa baru, maka kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu dilaksanakan adalah pengelompokan siswa. Pengelompokan siswa diadakan dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar berjalan lancar, tertib sehingga dapat tercapal tujuan-tujuan pendidikan yang telah diprogramkan. Ada dua jenis pengelompokan siswa yang dilaksanakan di, diantaranya yaitu pengelompokan menurut kelas dan pengelompokan berdasarkan rangking. Hal ini dengan tujuan untuk meinilahkan mana siswa yang kemampuannya lebih dan kurang. dikarenakan adanya penguatan dalam pengajaran atau dalam arti lain siswa dalam memahaini pelajaran dapat secara merata atau seimbang.
b.     Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa
1.     Bimbingan
Guidance as the proces of assiting individuals in making life adjustment, it is needed in the home, school, community and in the other all phases, of the individuals environment”.
(Bimbingan adalah proses untuk membantu individu di dalam membuat keputusan hidup yang positif, hal ini diperlukan di rumah, sekolah, dan di lingkungan sosial serta di setiap individu berada). Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu siswa agar dapat tercapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir bimbingan pribadi; social dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan bertanggung jawab. Personel pelaksana pelayanan bimbingan adalah segenap unsure yang terakait di dalam program pelayanan bimbingan dengan koordiriator dari guru pembimbing konselor sebagai pelaksana. Secara umum, bimbingan yang diberikan pihak sekolah terhadap siswa berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
a)     Pilihan bidang studi
b)     Penyesuaian kepada situasi sekolah.
c)     Kesukaran belajar
d)     Kesukaran yang bertalian dengan keluarga dan lingkungan
e)     Gagal dalam bidang studi tertentu
f)      Kebutuhan dan kesempatan rekreasi
g)     Kurang minat terhadap bidang studi tertentu
h)     Kurang harga diri
i)      Hambatan-hambatan fisik, mental, emosi dan penyesuaian murid
j)      Pilihan pekerjaan penyesuaian waktu senggang
k)     Pertentangan antara ambisi dan kesanggupan siswa.[8]

1)     Prinsip-Prinsip Bimbingan
Dalam pelayanan bimbingan terhadap siswa, prinsipprinsip yang digunakan menurut Van Hoose (1969) adalah sebagai berikut :
a)     Bimbingan di dasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak terkandung kebaikan-kebaikan, setiap pribadi mempunyai potensi dan pendidikan hendaklah mampu membantu anak memanfaatkan potensinya itu.
b)     Bimbingan merupakan bantuan kepada anak dan pemuda dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka menjadi pribadi-pribadi yang sehat.
c)      Bimbingan dalam prinsipnya harus menyeluruh ke semua murid karena semua orang tentu mempunyai rnasalah yang butuh pertolongan.
2)     Tujuan Bimbingan di Sekolah
Menurut Djumhur dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah ada tujuan dan layanan bimbingan di sekolah yang diselenggarakan bagi peserta didik, yaitu :
a)     Membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat pribadi, hasil belajar serta kesempatan yang ada.
b)     Membantu peserta didik untuk mengembangkan motifmotif intrinsik dalam belajar, sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti dan bertujuan.
c)     Memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan
d)     Mengembangakan nilai dan sikap secara menyeluruh serta perasaan sesuai pencernaan diri.
e)     Membantu peserta didik untuk memperoleh penyesuaian diri dalam beradaptasi secara maksimal terhadap masyarakat.
f)      Membantu peserta didik untuk hidup seimbang dalam berbagai aspek fisik, mental dan sosial.[9]
Dengan demikian maka tujuan bimbingan dan penyuluhandi sekolah ialah membantu tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran serta membantu individu (siswa) untuk mencapai kesejahteraan.
3)     Fungsi-Fungsi Bimbingan
Fungsi bimbingan dan penyuluhan dalam proses pendidikan dan pengajaran ialah membantu tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran. Karena itu segala langkah dan bimbingan dan penyuluhan harus sejalan dengan langkah-langkah yang diambil dari segi pendidikan. Sehingga suatu hal wajar dengan adanya bimbingan dan penyuluhan itu diharapkan pendidikan akan berlangsung lebih lancer dan mengefektifkan program sekolah.
Fungsi bimbingan ditinjau dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan tersebut. Fungsi-fungsi itu banyak namun dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi pokok, yaitu:
a)     Fungsi Pemahaman
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.
b)     Fungsi Pencegahan
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tetentu dalam proses perkembangannya.
c)     Fungsi Pengentasan
Fungsi bimbingan dan konselingyang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
d)     Fungsi Pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.[10]
4)     Kegiatan-Kegiatan Bimbingan
Ada beberapa kegiatan dalam bimbingan di sekolah, di
antaranya adalah:
a)     Bimbingan pendidikan adalah bertujuan untuk membantu seseorang dalam memilih program yang tepat.
b)     Bimbingan belajar ialah memberikan bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar.
c)     Bantuan dalam kesulitan belajar maksudnya agar siswa dapat memeroleh sukses dalam belajar secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
d)     Bantuan dan mekanisme bimbingan dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara teratur dan mencapai tujuan diperlukan adanya administrasi yang baik serta perlengkapannya.
e)     Fasilitas dan anggaran marupakan penunjang bagi terlaksananya program bimbingan di sekolah, seperti ruangan yang memberikan kesan yang nyaman, menyenangkan untuk pelaksanaan bimbingan.
2.     Pembinaan Disiplin Siswa
Konsep disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama yang melibatkan orang banyak. disiplin merupakan kepatuhan kepada peraturan tata tertib, aturan, atau norma, dan lain sebagainya
Menurut asal-usul kata disiplin berasal dari kata “discipline yakni seorang yang bbelajar dari satu secara suka rela mengikuti seorang pemimpin. Orang tua dan guru merupakan pimpinan dan anak mrupakan murid yang belajar dari mereka cara hidup yang menuju ke hudup yang berguna dan bahagia.62
Disiplin sekolah ialah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk dapat berprilaku sesuai dengan norma, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di sekolah.63 Disiplin siswa dimaksudkan untuk mengarahkan siswa agar tumbuh dan berkembang sesuai kapasitas dan kemapuan bakat dan minat serta menjadi pribadi yang utuh sebagai makhluk individu dan sosial, cerdas, terampil dan bermoral. Jadi kedisplinan siswa adalah sikap seorang murid yang patuh atau tunduk terhadap peraturan yang ada di lingkungan (sekolah). Jadi kedisplinan siswa adalah kepatuhan dan ketaatan terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
1)     Tujuan Disiplin
Dalam dunia pendidikan, sangat diperlukan adanya disiplin sebagai alat yang mengikat dalam dunia pendidikan, dengan kedisiplinan anak dapat diarahkan, dibimbing dan dididik, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Kebutuhan akan kedisiplinan sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, berikut ini terdapat beberapa tujuan dari kedisiplinan.
a)     Membentuk prilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang di tetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan.
b)     untuk mendorong dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baik serta lingkungannya.
Kegiatan pembinaan disiplin siswa dapat dilaksanakan melalui kegiatan organisasi kesiswaan (OSIS), kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler.
a)     Kegiatan Organisasi Siswa (OSIS)
OSIS merupakan organisasi murid yang resmi diakuidiselenggarakan di sekolah dengan tujuan melatih kepemimpinan murid serta member wahana bagi murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan ko-kurikuler yang sesuai; oleh karena itu supaya pembinaan administrasinya terutama menyangkut pembinaan pengelolaan organisasi dan kegiatannya, apapunn kegiatannya yang dikembangkan hendaknya selalu dalam rangkaian dan tujuannya, yaitu pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan sikap, selaras dengan tujuan sekolah yang tertuang dalam kurikulum. [11]
OSIS merupakan wadah untuk menampung dan menyalurkan serta mengembangkan kreatifitas peserta didik, baik melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler dalam rangka menungjang keberhasilan kurikuler.
Adapun fungsi OSIS ialah pembinaan siswa. Tujuannya agar siswa nantinya bisa menjadi warga negara yang baik dan berguna, yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas dan terampil, berbudi pekerti luhur, berkepribadian dan bersemangat kebangsaan, menjadi manusia-manusiapembangunan, yang mampu membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa.
Nilai-nilai dari OSIS adalah nilai berorganisasi. Pengalaman-pengalaman berorganisasi ini di antaranya adalah: Pengalaman memimpin, pegalaman bekerjasama, hidup demokratis, berjiwa ttoleransi, dan pengalaman mengendalikan organisasi.
1)     Pengalaman memimpin
Khususnya ini bagi anggota pengurus, yang duduk sebagai ketua organisasi maupun ketua-ketua seksi.
2)     Pengalaman bekerja sama
Seluruh pengurus, dan juga anggota, untuk melaksanakan program-program harus bekerjasama. Perlunya Bekerjasama seperti yang ada dalam AL-Qur’an surat 9 : 71 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
3)     Hidup demokratis
Dalam organisasi tidak bisa seseorang memaksakan kehendaknya begitu saja kepada orang lain anggota organisasi tersebut. Semua anggota mempunyai hak dan kedudukan yang sama.
4)     Berjiwa toleransi
Anggota dari suatu organisasi bisa mempunyai pendapat dan pandangan yang berbeda-beda. Setiap anggota harus rela menerima keberadaan itu, dan berusaha memadukannya menjadi suatu yang berguna.
5)     Pengalaman mengendalikan diri
Pengalaman ini meliputi pengalaman bagaimana merencanakan program-program kegiatan, bagaimana mengorganisasi kegiatan kegiatan, bagaimana menggerakkan dan mengarahkan orang-orang, menilai dan mengukur keberhasilan dari suatu kegiatan.
Dalam gerak langkahnya OSIS mendapat pembinaan dan bimbingan dari Majlis Pembimbing OSIS (MBO). Majlis Pembimbing OSIS terdiri atas guru-guru pembina dan diketahui langsung oleh kepala sekolah. Dengan demikian segala kegiatan OSIS tetap dalam pembinaan, pengawasan dan tanggung jawab kepala sekolah. Bidang-bidang kegiatan OSIS bisa bermacammacam. Diantaranya ialah:
a.      Kegiatan bidang ilmiah, seperti ceramah-ceramah, diskusi.
b.     Kegiatan bidang olah raga, seperti senam, permainan, bela diri.
c.      Kegiatan bidang kesenian, seperti tari, drama, seni suara, seni rupa dan sebagainya.
d.     Kegiatan bidang pecinta alam, seperti mendaki gunung, tamasya, kemah.
e.      Kegiatan bidang keagamaan, seperti pengumpulan zakat fitrah, santunan anak yatim.
f.      Kegiatan bidang koperasi sekolah, seperti usaha melengkapi kebutuhan siswa, melengkapi perpustakaan sekolah.

b)     Kegiatan ko-Kurikuler dan ekstrakurikuler
Ko-Kegiatan kurikuler adalah Kegiatan di luar jam pelajaran biasanya bertujuan agar siswa lebih memperdalam dan lebih menghayati apa yang di pelajari dalam kegiatan intrakurikuler . Kegiatan ko-kurikuler di laksanakan dalam berbagai bentuk seperti mempelajari buku-buku tertentu, melakukan penelitian, membuat karangan, dan kegiatan-kegiatan yang sejenis dengan tujuan untuk lebih menghayati/memperdalam apa yang telah di pelajari. Hasil kegiatan ini ikut menentukan dalam pemberian nilai bagi para siswa.  Sedangkan yang di maksud ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa (termasuk pada waktu libur) yang di lakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya . Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik (siswa) baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing siswa dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.[12]
c.      Monitoring
Monitoring adalah suatu proses pemantauan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan suatu kegiatan yakni manajemen kesiswaan. Kegiatan monitoring adalah suatu kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah; dalam hal ini difokuskan pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa.. Kegiatan monitoring ini dapat dilakukan secara langsung pada kegiatan yang di lakukan oleh siswa dan kegiatan monitoring secara tidak langsung dengan mendengarkan laporan dari orang yang terlibat dalam kegiatan.
1.     Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan
Berkenaan dengan manajemen kesiswaan ada beberapa prinsip dasar yang harus mendapat perhatian berikut ini, yaitu:
a.      Siswa harus diperlukan sebagai subyek dan bukan obyek
b.     Kaeadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya
c.       pada dasrnya siswa hanya akan termotifasi belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
d.     Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga afektif dan pisikomotorik.
Adapun kewajiban siswa adalah:
1)     Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan
2)     Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
3)      menghormati tenaga kependidikan
4)     Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan ketertiban serta keamanan sekolah yang bersangkutan.[13]
Jadi dalam manajemen kesiswaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang ada agar siswa melaksanakan kewajibannya dan mendapatkannya.









BAB III
MANAJEMEN KESISWAAN DI SMP NURUL ISLAM SEMARANG

A.    Kondisi umum SMP Nurul Islam Semarang
1.     Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran, maka dik perlukan sarana dan prasarana yang mendukung. Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMP Nurul Islam Semarang adalah:
Ruang kepala sekolah
a.      Ruang guru
b.     Ruang BP/BK
c.      Ruang kelas (12) local
d.     Ruang TU
e.      Ruang Perpustakaan
f.      Ruang Laboratorium komputer[14]
2.     Struktur Organisasi
Sebagai pendidikan format, sudah tentu SMP Nurul Islam Semarang mempunyai struktur organisasi yang cukup baik, sehingga dengan struktur organisasi tersebut meliputi beberapa unsur yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka humas, waka sarpras dan Bp, Pembina pramuka, wali kelas, guru, tenaga administrasi dan siswa80.
3.     Visi dan Misi
a.      Visi
Unggul dalam prestasi, santun dalam perilaku dilandasi iman dan taqwa
b.     Misi
1)     Melaksanakan perintah dan larangan allah
2)     Melaksanakan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3)     Meaksanakan pengembangan proses pembeajaran di sekoah
4)     Meaksanakan peningkatan keuusan tiap tahun
5)     Meaksanakan pengembangan perolehan prestasi akademik dan non akademik
6)     Menciptakan ikim organisasi yang kondusif
7)     Mencetak generasi penerus yang ber akhaqu karimah[15]
B.    Manajemen Kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang
1.     Penerimaan Siswa Baru.
a.     Petatapan persyartan siswa yang akan diterima
1)     Masalah Waktu
               Penerimaan siswa baru merupakan peristiwa penting bagi suatusekolah dan  sudah menjadi agenda rutin tahunan bagi SMP Nurul Islam Semarang Untuk menerima  siswa baru untuk dididik dan diajarkan berbagai macam pengetahuan dan diberikan bimbingan serta pembinaan untuk mengembangkan kepribadian mereka hingga menjadi insan yang berilmu dan bertakwa. Pendaftaran dan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang di mulai jam 08.00-12.00 WIB tiap hari kerja, kecuali hari minggu tutup. Dengan mengikuti segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh madrasah dan Departemen Agama dan Kantor Dinas Pendidikan Nasional. Mengenai waktu ujian tes seleksi dilaksanakan seminggu setelah pendaftaran diakhiri. Kemudian tes tiap-tiap pendaftar diumumkan lewat pengumuman yang telah dicantumkan dipapan informasi dengan nilai hasil tes yang telah diperoleh calon siswa baru tersebut.
2)     Masalah Persyartan
               Dalam penerimaan siswa baru di menentukan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap calon siswa baru, untuk bisa diterima sebagai siswa baru di madrasah, persyaratan itu antara lain:
1)     Menyerahkan Foto Copy Ijazah/STTB/ STL/ STK SD/MT yang telah dilegalisir kepala sekolah sebanyak 2 lembar.
2)     Menyerahkan pas photo ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar
3)     Membayar uang pendaftaran 15.000.
Semua persyaratan di masukkan dalam stop map yang di sediakan
sekolah (Warna biru untuk putri dan Warna kuning untuk Putra).[16]
               Cara Penerimaan siswa baru SMP Nurul Islam Semarang denganmenggunakan test. Waktu pelaksanaan Tes seleksi PSB di laksanakan satu minggu setelah waktu pendaftaran berakhir. Pengumuman hasil tes dilakukan tiga hari setelah tes dilaksanakan Untuk Calon siswa baru. Adapun materi yang diujikan dalam tes adalah tes Pengetahuan agama. Untuk mereka yang berasal dari sekolah lain tetapi ingin meneruskan sekolahnya di SMP Nurul Islam Semarang juga dilakukan tes. Ini dilakukan agar tidak ada rasa iri diantara siswa yang lain
b.     Pembentukan Panittia
                     Pembentukan panitia siswan baru di SMP Nurul Islam Semarang dilakukan satu kali dalam satu tahun. Sehingga sehingga setiap selesai kegiatan penerimaan siswa baru, susunan panitia tersebut di bubarkan.Yang menentukan siapa saja yang akan menjadi panitia penerimaan siswa baru adalah kepala SMP Nurul Islam Semarang.Dan yang menjadi Panitia penerimaan siswa baru adalah para guru dan waka kesiswaan. Mangapa demikian? Yaitu Supaya koordinasi sesame panitia maupun dengan Kepala SMP Nurul Islam Semarang lebih mudah. Selain itu juga karena Pendaftaran calon siswa baru waktunya sampai jam 17.00. Susunan kepanitiaan penerimaan siswa baru adalah
1.     Ketua
2.     SEkretaris
3.     Bendahara
4.     Pendaftar
5.     Bendahara
6.     Pendaftar Ulanfg
7.     Penitipan ulang
8.      Koperasi[17]
c.      Masa Orientasi Siswa Baru
                     Masa orientasi siswa baru ini dilaksanakan setelah adanya pengumuman kelulusan tes seleksi pada pendaftar calon siswa, biasanya MOS ini dihandle oleh OSIS bekerja sama dengan Wakamad Kesiswaan. Tujuan diadakannya MOS hádala pengenalan bagi siswa baru mengenai kondisi madrasah baik yang meliputi tata tertib, kondisi siswa serta pengenalan pelajaran yang akan dihadapi, hal ini dimaksudkan agar siswa nantinya tidak akan mengalami kejanggalan dalam menempuh studinya. Adapun kegiatan-kegiatan yang harus diikuti siswa baru selama MOS antara lain:
1)     Mengenal semua guru-guru dan staf-staf yang ada dilingkungan madrasa
2)     Mengenal siswa lama dan pengurus OSIS agar terjalin keakraban diantara siswa
3)     Penjelasan tentang program pendidikan dan tata tertib siswa
4)      Himbauan tentang pelaksanaan program kebersihan,
Setelah proses penerimaan siswa baru, maka kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu dilaksanakan hádala pengelompokan siswa. Pengelompokan siswa diadakan dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar berjalan lancar, tertib sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah diprogramkan.3 Ada dua jenis pengelompokan siswa yang dilaksanakan di SMP Nurul Islam Semarang diantaranya yaitu pengelompokan dalam kelas-kelas dan pengelompokan berdasarkan kemampuan. Hal ini dengan tujuan untuk memilahkan mana siswa yang kemampuannya lebih dan kurang. dikarenakan adanya penguatan dalam pengajaran atau dalam arti lain siswa dalam memahami pelajaran dapat secara merata atau seimbang.
2.     Pendataan Kemajuan Belajar Siswa
                           Kemajuan prestasi belajar para siswa di madrasah, kepada sekolah sebagai manajer pendidikan tiap satu semester mengadakan kontrol dan evaluasi dengan guru dan wali murid sebagai laporan dan masukan prestasi anaknya dalam proses pendidikan dan bimbingan dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah, ini dilakukan lewat pertemuan dan rapat dari semua orang tua murid yang telah terprogram oleh madrasah. Kerjasama antara kedua belah pihak yaitu madrasah dan wali murid untuk mengadakan respon dan evaluasi.
3.     Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa
a.      Bimbingan
                     Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaan Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa di SMP Nurul Islam Semarang yang peneliti peroleh Layanan bimbingan di SMP Nurul Islam Semarang meliputi aspek bimbingan pribadi, sosial, belajar. Personel pelaksanaannya adalah segenap unsur yang terkait di dalam program pelayanan bimbingan dengan koordinator dan guru pembimbing sebagai pelaksana dalam aspek pribadi sebagai pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kenakalan yang biasa di lakukan oleh siswa SMP Nurul Islam Semarang biasanya merokok, membolos dan berkelahi. Menurut pantauan dari pihak madrasah kasus perkelahian hanya terjadi beberapa kali saja, perkelahian antar siswa sendiri maupun antar siswa dengan warga sekitar. Menjaga agar siswa menjadi lebih disiplin biasanya siswa yang melanggar peraturan ini diberi sanksi. Sanksi yang diberikan ini bermacammacam, ada yang sifatnya memberikan motivasi, sampai pada hukuman yang bersifat fisik seperti membersihkan lingkungan madrasah, berdiri di depan kelas, di jewer dan membuat pernyataan. Adapun kegiatan layanan bimbingan dan konseling di SMP Nurul Islam Semarang Bimbingan Pribadi
                     Bimbingan pribadi merupakan pelayanan bimbingan dalam rangka membantu peserta didik dalam menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bimbingan ini di lakukan kepada siswa yang suka merokok dan membolos serta meninggalkan jam pelajaran sebelum istirahat.
1.     Bimbingan Sosial
               bimbingan sosial adalah bimbingan yang bertujuan membantu peserta didik memahami diri dalam kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial. Bimbingan ini di lakukan kepada siswa yang berkelahi dengan temannya sendiri / bikin onar ketika di kelas.
2.     Bimbingan Belajar
               Bidang bimbingan belajar di lakukan agar prestasi siswa-siswi di SMP Nurul Islam Semarang menaingkat dan membimbing siswa yang IQ nya kurang agar tidak ketinggalan dengan teman yang lain Bimbingan ini di laksanakan oleh guru pembimbing materinya berisi tentang; cara belajar yang efektif, cara membagi waktu, cara mudah menghafal dan lain sebagainya.
b.     Pembinaan Disiplin Siswa
                     Berdasarkan pembahasan permasalahan di atas bahwa tingkat kedisiplinan dari setiap siswa ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak sekolah dalam upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap kedisiplinan. Bukan hanya dengan peraturan yang terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila siswa sering diberikan penyuluhan dan pengarahan + pengarahan oleh berbagai pihak terutama lingkungan sekolah. 101 Dalam konteks kedisiplinan belajar siswa adalah ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib belajar dan tata tertib sekolah. Dalam hal ini kedisiplinan tersebut dicirikan antara lain dengan
1.     Senantiasa hadir di kelas sebelum jam pelajaran dimulai
2.     Memiliki rencana belajar yang teratur
3.     Mengikuti pelajaran tanpa bolos
4.      Berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan sekolah
5.     Melaksanakan tugas yang diberikan guru.102
                     Kedisiplinan siswa dalam memanfaatkan waktu untuk belajar di SMP Nurul Islam Semarang termasuk dalam kategori baik. Hal ini terlihat dengan banyaknya siswa-siswi yang menaati peraturan di sekolah, dan adanya kemajuan prestasi yang jauh lebih baik di banding tahun sebelumya. Kemajuan belajar siswa di SMP tiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat memuaskan . alhamdulillah sampai sekarang peningkatan yang di peroleh oleh para siswa-siswi meningkat lebih baik.. Beberapa siswa terbukti mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti faktor utama dalam pelaksanaan disiplin adalah adanya kesadaran, bukan hanya sebuah aturan. Tinggal bagaimana pihak sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di sekolah, menyiasati permasalahan ini. [18]

3.       Monitoring
Dalam melakukan pengawasan dan Evaluasi hasil belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang cukup bagus. Cara yang di lakukan oleh kepala sekolah dalam melakukan evaluasi di SMP Nurul Islam Semarang Adalah sebagai berikut:
a.       Monitoring dan evaluasi di laksanakan secara keseluruhan meliputi yayasan dan segenap civitas madrasah.
b.     Monitoring atau pengendalian ini di lakukan dengan menggunakan laporan tertulis atau menggunakan rapat. Dalam rapat kepala sekolah melakukan evaluasi Monitoring dilakukan dengan memantau secara langsung kegiatan yang ada di sekolah kemudian menanyakan kepada waka kesiswaan dan melihat catatan- catatan yang ada di sekolahnya serta bertanya kepada OSIS. Monitoring yang dilakukan terhadap siswa baru yaitu dengan melihat catatan-catatan yang di buat oleh waka kesiswaan juga menanyakan langsung kepada panitia PSB dan melihat langsung kegiatan yang ada di lapangan. Kemudian kepala sekolah dalam melakukan pengawasan di sekolah di lakukan seminggu sekali dengan cara memantau Supervisi dalam KBM di kelas. Dalam mengawasi PSB di lakukan seminggu tiga kali karena kepala sekolah mempunyai tugas mengajar di sekolah lain maka dari itu kepala sekolah bekerjasama dengan para guru dak karyawan.[19]













BAB IV
ANALISIS MANAJEMEN KESISWAAN DI SMP NURUL ISLAM SEMARANG

Setelah data-data mengenai pelaksanaan manajemen kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang terkumpul, maka langkah selanjutya adalah melakukan penganalisaan terhadap data-data tersebut. Mengingat bahwa data-data yang terkumpul bersifat fenomenologis kependidikan yang sulit diangkakan dan bersifat kualitatif, maka dalam menganalisa data digunakan data deskriptif yang dideskripsikan dan dikomparasikan dengan konsep manajemen kesiswaan yang ditemukan dalam studi kepustakaan. Dalam bab ini penulis akan menganalisis hasil penelitian, sehingga dapat di peroleh informai berdasarkan realita di lapangan. Penelitian ini harus dapat mendiskripsikan apa adanya darin obyek yang telah di teliti. Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini adalah agar para pembaca seelah menelaah dapat di ambil hipotesisi atas Implementasi Manajemen kesisiwaan yang ada di SMP Nurul Islam Semarang.
1.     Penerimaan Siswa Baru
Siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek dan subjek didik di suatu lembaga pendidikan. Pengelolaan dan pengembangan kesiswaan perlu lebih diintensifkan melalui jalinan kerja sama antara sekolah dan masyarakat. Setiap madrasah pada umumnya, dan SMP Nurul Islam Semarang khususnya berkeinginan untuk merekrut siswa baru sebanyak-banyaknya, akan tetapi dalam prakteknya menemui beberapa keterbatasan. Adapun keterbatasan yang dimiliki yaitu:
a.      Jumlah ruang belajar yang kosong yang bisa dipakai terbatas
b.     Jumlah tenaga guru
c.      Waktu belajar di SMP Nurul Islam Semarang hanya pagi hari
Pada perekrutan siswa baru di MA Miftahul Huda Kabupaten Grobogan cukup sederhana karena tidak dipublikasikan secara berlebihan, pihak madrasah menilai bahwa SMP Nurul Islam Semarang sudah cukup dikenal dan telah mempunyai nama di lingkungan sekitar. Dalam Bab II di jelaskan bahwa penerimaan siswa baru harus mempertimbangkan data-data yang di peroleh dari sensus sekolah, ukuran sekolah, dan kelas, kebijakan berkenaan dengan peserta didik, sistem penerimaan siswa baru, organisasi-organisasi yang boleh diikuti dan didirikan oleh siswa.105 Penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang seperti yang di terangkan dalam bab III masih menggunakan sistem tes pengetahuan agama sehingga semua siswa baru yang mendaftar di terima semua. Padahal penerimaan siswa baru tidak hanya menggunakan sistem tes. Lembaga pendidikan madrasah SMP Nurul Islam Semarang bisa menggunakan sistem bakat dan minat dan berdasarkan nilai evaluasi belajar tahap akhir.

2.     Pendataan Kemajuan Belajar Siswa
Keberhasilan, kemajuan, dan prestasi belajar para siswa memerlukan data yang otentik, dapat dipercaya dan memiliki keabsahan. Data ini diperlukan untuk mengetahui dan mengontrol keberhasilan atau prestasi siswa di sekolah. Pemenuhan data dari siswa yang mudah di akses dan difhami merupakan hal yang sangat diinginkan oleh semua orang. Baik dari guru atau murid dan juga orang tua siswa. Kemajuan belajar siswa wajib dilaporkan secara periodik kepada orang tua siswa sebagai masukan dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah.107 Hal ini dapat digunakan sebagai masukan bagi orang tua untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya ketika belajar baik di sekolah maupun dirumah Pendataan kemajuan belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang tidak ada masalah yang berarti, mulai dari buku induk siswa, absensi, buku raport juga buku legger semua ada, bahkan papan informasi besar yang digunakan untuk memberikan informasi.

3.     Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa
Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan disiplin siswa di SMP Nurul Islam Semarang terlaksana dengan mengandalkan sejumlah kegiatan bimbingan dan konseling. Seluruh kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka melaksanakan suatu program bimbingan dan konseling, yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran. Suatu program bimbingan dan konseling dapat disusun dengan berdasarkan pada suatu kerangka berpikir tertentu, yang dapat mempengaruhi pola dasar yang dipegang dalam mengatur seluruh kegiatan bimbingan yang diadakan oleh SMP Nurul Islam Semarang.


4.     Monitoring
Pelaksanaan semua kegiatan kesiswaan perlu adanya monitoring yang bersifta terus menerus dan berkelanjutan, tidak menutup kemungkinan adanya persoalan yang sama bisa berulang pada periode berikutnya, dan perlunya monitoring inilah menjadikan kegiatan kesiswaan menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagaimana yang di ungkapkan dalam bab II bahwa evaluasi ini merupakan kegiatan untuk melalui dan memberikan skor pada kegiatan tertentu sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya kegiatan tersebut. Pengawasan kegiatan manajemen kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang dilakukan oleh kepala madrasah, secara operasionalnya di lapangan berupa pengawasan langsung terhadap kompoenen-komponen manajemen kesiswaan, dimulai dari tenaga TU dan hasil kerja yang dilakuakn berupa pengadministrasian kegiatan siswa. Pengawasan tersebut dilakukan dalam kurun waktu mingguan, bulanan dan akhir tahun.



















BAB V
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari apa yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu, maka dapat peneliti simpulkan sebagai berikut:
1.     Proses pelaksanaan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang cukup baik dan bagus. PSB SMP Nurul Islam Semarang di kelola oleh panitia penerimaan siswa bari (PSB) atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini kepala sekola membentuk panitia atau menunjuk beberapa orang guru untuk bertanggung jawab dalam tugas tersebut, Dalam penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang panitia melakukan cara atau seleksi sebagai berikut: Ujian/Tes.
2.     Pelaksanaan pendataan Kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang secara khusus belum maksimal, contoh kecil dalam pengelolaan siswa adalah pendataan absensi siswa sehari- hari. hal tersebut sering diabaikan oleh guru; mereka kurang menyadari bahwa absensi mempunyai peran yang sangat penting antara lain dalam menentukan prestasi siswa di kelas serta dalam menentukan bantuan bimbingan belajar dan lain sebagainya.
3.     Pengelolaan bimbingan dan pembinaan dalam kegiatan siswa baik intra maupun ekstra, antara lain OSIS, pramuka dan beberapa ekstra dalam bidang olah raga Unit kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat non akademik; namun realitas yang ada pengawasan terhadap kegiatan siswa kurang bisa dilakukan dengan kontinyu baik dalam pengontrolan maupun pengarahan
4.     Kegiatan monitoring adalah kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh warga sekolah, sedang evaluasi adalah kegiatan menilai kemajuan dan suatu aktivitas atau kegiatan membandingkan antara hasil yang dicapai dengan perencanaan sebelumnya.
B.    Saran
Setelah melakukan pengamatan di lapangan penulis perlu memberikan masukan (saran) kepada seluruh komponen madrasah yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan, kepala madrasah, pembinaan Kesiswaan dan masyarakat, antara lain :
1.     Etos kerja tenaga administrasi / TU administrasi kurang, sehingga menghamban kinerja madrasah.
2.     Yayasan, Kepala Madrasah, Guru dan tenaga TU harus saling bekerja sama sehingga kelambatan manajemen data Kesiswaan bisa dihilangkan
3.     Madrasah perlu melakukan evaluasi pada semua komponen khususnya tenaga administrasi agar meningkatkan disiplin dan etos kerja agar bisa tercapai tujuan manajemen Kesiswaan.
4.     Madrasah perlu mengirim tenaga TU atau guru untuk mengikuti pelatihan dan penataran manajemen Kesiswaan agar ada wawasan baru demi kemajuan madrasah.
5.     Kontrol dan peran serta masyarakat harus diperhatikan dan dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan manajemen Kesiswaan sehingga setiap program yang diambil akan menjadi efektif dan didukung oleh masyarakat.
C.    Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat karunia dan hidayahnya yang telah dilimpahkan kepada penulis selama menjalankan kehidupan ini, hanya dengan pertolongan, dan ridho Allah SWT akhirnya penulisan skripsi sederhana ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Sebab, tiada gading yang tak retak dan tiada manusia yang tak pernah berbuat salah dan dosa. Oleh karenanya saran, kritik dan masukan yang bersifat konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan demi tercapainya kesempurnaan







DAFTAR PUSTAKA

Admodiwirio, Soebagio Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Arda Dizya Jaya,
2000)
Arikunto, Suharsimi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: aditya Media, 2008)
Daryanto,M,  Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Asdi Maha Satya, 2001)
Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1989),
Ketut Sukardi, Dewa,  dan Desak P.E Nila Kusmawati Proses Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
Manullang, M,  Dasar-dasar manajemen, (Yogyakarta: Gadjah Mada Univrsity Press, 2008)
Mulyasa, E,  Manajemen berbasis kompetensi dan Aplikasinya, (Bandung: Rosdakarya,
2003)
Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media Groups, 2008)
Siagian, Herbangan Administarsi Pendidikan Suatu Pendekatan Sistemik, (Semarang: PT
Satya Wacana, 1989)
Hasil Observasi pad tanggal 10 Desember 2014
Hasil Observasi pad tanggal 13 Desember 2014






LAMPIRAN




[1] E.Mulyasa, Manajemen berbasis kompetensi dan Aplikasinya, (Bandung: Rosdakarya,
2003),hlm.20.
[2] E.Mulyasa, Manajemen berbasis kompetensi dan Aplikasinya, (Bandung: Rosdakarya,
2003),hlm.42

[3] Soebagio Admodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Arda Dizya Jaya,
2000), hlm.5.
[4]M. Manullang, Dasar-dasar manajemen, (Yogyakarta: Gadjah Mada Univrsity Press, 2008),
hlm hlm 7-8.
[5] W.Manja, Profesionalisme Tenaga Kependidikan, (Malang: Elang Mas, 2007),hlm.3
[6] Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: aditya Media, 2008), hlm. 118-119
[7] Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),hlm.74-75
[8] Herbangan Siagian Administarsi Pendidikan Suatu Pendekatan Sistemik, (Semarang: PT
Satya Wacana, 1989), Cet.I, hlm114-115
[9] Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu, 1989),
hlm. 30.
[10] Dewa Ketut Sukardi, dan Desak P.E Nila Kusmawati Proses Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.7-8
[11] M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT Asdi Maha Satya, 2001), hlm. 62
[12] Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media
Groups, 2008), hlm.191
[13] Mulyono, Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media
Groups, 2008), hlm.197
[14] Hasil Observasi pad tanggal 10 Desember 2014
[15] Hasil Observasi pad tanggal 10 Desember 2014
[16] Hasil Observasi pad tanggal 10 Desember 2014
[17] Hasil Observasi pad tanggal 10 Desember 2014
[18] Hasil Observasi pad tanggal 13 Desember 2014
[19] Hasil Observasi pad tanggal 13 Desember 2014





DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
BAB II : KONSEP MANAJEMEN KESISWAAN .............................................................. 6
BAB III : IMPLEMENTASI MANAJEMENN KESISWAAN............................................ 23
BAB IV : ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN………………….30
BAB V : PENUTUP.............................................................................................................. 33
DAFTAR PUTAKA…………………………………………………………………..……..35
LAMPIRAN…………………………………………………………………………...……..36