LAPORAN HASIL OBSERVASI
MANAJEMEN KESISWAAN DI SMP NURUL ISLAM SEMARANG
MAKALAH
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Manajemen Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu : Dr. H. Fatah Syukur, NC. M.
Ag
Disusun
Oleh :
Nur Khasanah 113311018
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
WALISONGO
SEMARANG
2014
BAB I
PENDHULUAN
1. Latar
Belakang
Prestasi belajar
merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan
menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.
Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam
mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport
setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Untuk mencapai
prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang
terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar
siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak
bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain
adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya. Faktor yang
terdapat dalam diri siswa (Faktor intern) yaitu: kecerdasan/intelegensi, bakat,
minat, dan motivasi. Sedangkangkan factor yang berasal dari luar siswa adalah
(faktor ekstern) yaitu keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan
masyarakat.
Manajemen
atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat di pisahkan dari
proses pendidikan secara keseluruhan. Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin
tujuan pendidikan dapat di wujudkan secaara optimal, efektif dan efisien dalam
rangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya manajemen berbasis sekolaah
(MBS)[1]
Manajemen
kesiswaan adalah penetaan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut
dari suatu sekolah. Manajemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data
peserta didik, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara oprasional
dapat membantu upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalu proses
pendidikan di sekolah.
Dengan
demikian untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses pendidikan maka perlu
adanya manajemen kesiswaan, karena manajemen memiliki arti yang sangat penting
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan Islam yang bertujuan untuk melahirkan
manusia muslim yang shalih sekaligus sebagai kader pembangunan yang ta’at dan
bertaqwa kepada Allah SWT, serta memiliki kepribadian yang luhur berakhlaqul
karimah dan bertanggung jawab maka, untuk mencapai tujuan itu diperlukan
sistem manajemen atau pengelolaan lembaga pendidikan yang baik.
Kemudian
disini penulis akan memaparkan permasalahan permasalahan yang ada di SMP Nurul
Islam Semarang yaitu dengan adanya keterbatasan ruang kelas yang ada dan jumlah
siswa melebihi kapasitas, kurang maksimal dalam pendataan siswa serta
pengawasan terhadap kegiatan siswa kurang bisa dilakukan dengan kontinyu dan
ketidak siapan dari pengelola kesiswaan di madrasah dalam mempersiapkan SDM
yang berkualitas sehingga diperlukan tindakan dari pengelola kesiswaan guna
pembenahan-pembenahan yang sangat berarti dan perbaikan pada lembaga pendidikan
yang bersangkutan, pada dasarnya pengelolaan kesiswaan ialah keseluruhan proses
penyelenggaraan usaha kerjasama dalam bidang kesiswaan dalam rangka pencapaian
tujuan-tujuan pendidikan di Madrasah, sedangkan tujuan pengelolaan kesiswaan
agar proses belajar mengajar di sekolah
bisa berjalan lancar, tertib, teratur, tercapai apa yang menjadi tujuan-tujuan
pendidikan di madrasah.
Berdasarkan
latar belakang di atas, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk
mengkaji “Manajemen Kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang” Semoga
nantinya dapat mempersembahkan karya terbaik. Penelitian ini di lakukan
atas dasar alas an yaitu SMP Nurul Islam Semarang merupakan lembaga yang
berdiri pada tahun 1997 ini memiliki kualitas mutu peserta didik yang
baik, ini terbukti dengan banyaknya prestasi akademik dan non akademik,
yaitu: prestasi hasil belajar siswa dalam ujian nasional, prestasi yang
diraih dalm perlombaan bidang studi keagamaan, ekstrakurikuler dengan
sangat memuaskan, sehingga mampu bersaing dengan lembaga pendidikan
lainnya dan tujuan lembaga pendidikan dapat tercapai, di samping itu
dalam melanjutkan sekolah lanjutan siswa sudah ada persiapan untuk bersaing
dengan lembaga lain karena sudah di bekali dengan kualitas pendidikan yang
baik.
A.
Penegasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman dan
menghindari kesalah pahaman, maka penulis akan memberikan penegasan beberapa istilah
yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul: “Implementasi Manajemen Kesiswaan
di SMP Nurul Islam Semarang.”
1. Manajemen
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran. Sedangkan siswa adalah murid, pelajar,9 atau dapat diartikan siapa
saja yang terdaftar sebagai obyek didik di suatu lembaga pendidikan.Jadi, manajemen
kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan peserta didik, mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik
tersebut dari suatu sekolah.
Demikian
juga SMP Nurul Islam Semarang sebagai lembaga pendidikan Islam yang bertujuan
mencetak kader-kader bangsa dan agama yang lurus aqidahnya, mulia akhlaqnya,
optimal kapasitas intelektualnya, cekatan cara kerjanya serta tinggi kepedulian
sosialnya, untuk tujuan dan maksud tersebut diperlukan manajemen atau
pengelolaan kesiswaan demi tercapainya tujuan pendididkan.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis
kemukakan, maka ada rumusan masalah penelitiannya adalah "Bagaimana
pelaksanaan manajemen kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang”agar lebih kongrit
jelas maka penulis akan membahas permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana pelaksanaan penerimaan siswa
baru di SMP Nurul Islam Semarang.?
2.
Bagaimana pelaksanaan pendataan kemajuan
belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang.?
3.
Bagaimana Pengelolaan bimbingan dan pembinaan
disiplin siswa di SMP Nurul Islam Semarang?
4.
Bagaimana pelaksanaan monitoring di SMP
Nurul Islam Semarang.?
C. Tujuan
dan Manfaat Penelitian
Dengan adanya berbagai permasalahan di
atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis adalah:
Untuk Mendiskripsikan dan menganalisa
pelaksanaan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang
Untuk Mendiskripsikan dan menganalisa pelaksanaan
pendataan kemajuan belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang.
Untuk
Mendiskripsikan dan menganalisa Pengelolaan bimbingan dan pembinaan disiplin
siswa di SMP Nurul Islam Semarang.
Untuk
Mendiskripsikan dan menganalisa pelaksanaan monitoring di SMP Nurul Islam
Semarang Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Teoritis
Sebagai
bahan pemikiran dan wacana bagi instansi-instansi terkait seperti Deparmen
Agama dan Lembaga pendidkan untuk melaksananakan dan mengembangkan pelaksanaan
manajemen kesiswaan.
2. Praktis
Sebagai
bahan masukan yang penting bagi pengembangan dalam pengelolaan manajemen
kesiswaan, baik yang ada di negri maupun swasta.
3. Sebagai
bahan informasi bagi siapa saja yang berminat dalam pendidikan, baik yang
menyangkut praktis maupun akademis terutama yang berkaitan dengan implementasi
manajemen kesiswaan.
D.
Metode Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan ilmiyah
dalam rangka Pemecahan masalah penrlitian. Dalam kajian ini adalah termasuk
penelitian lapangan, agar penelitian ini berjalan baik sesuai dengan harapan,
maka metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Fokus
Penelitian
Dalam hal ini penelitian di fokuskan
pada Bagaimana pelaksanaan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang Bagaimana
pelaksanaan pendataan kemajuan belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang,
Bagaimana Pelaksanaan bimbingan dan pembinaan disiplin siswa di SMP Nurul Islam
Semarang. Dan Bagaimana pelaksanaan monitoring di SMP Nurul Islam Semarang Sumber
Data
Sumber
data dalam penelitian merupakan subyek dari mana data dapat diperoleh14. Adapun
dalam penelitian ini , penulis mengelompokkan penentuan sumber data menjadi dua
buah data yaitu:
a. Data
Primer
Data
primer adalah data yang diperolah dari kepala sekolah, waka kesiswaan, Pembina
osis dan pengurus osis yaitu mengenai Manajemen Kesiswaan SMP Nurul Islam
Semarang.
b. Data
Sekunder
Data
Sekunder adalah data yang di peroleh dari waka BK, Pembina
OSIS,
karyawan/bagian TU diantaranravisi dan misi SMP Nurul Islam Semarang,
BAB
II
KONSEP
MANAJEMEN KESISWAAN
A. MANAJEMEN
1. Pengertian
Manajemen secara etimologi berasal dari
Bahasa Inggris yaitu dari kata kerja to manage yang artinya mengurus,
mengatur, menggerakkan dan mengelola.23 Dengan demikian manajemen secara bahasa
adalah pengurusan, pengaturan, penggerakan dan pengelolaan. Secara terminology
manajemen sering disandingkan denganm administrasi, sehingga muncul 3 pandangan
yang berbeda : 1) memandang administrasi lebih luas dari pada manajemen; 2)
mengartikan manajemen lebih luas dari pada administrasi; 3) menganggap
manajemen sama dengan administrasi.24 Dalam penulisan selanjutnya istilah
manajemen sama dengan administrasi, karena keduanya mempunyai fungsi yang sama.
[2]
Menurut Terry (1974: 4) sebagaimana
dikutip Ngalim Purwanto management is a district proses consisting of
planning, organizing, actuating and controlling performed to determine and
accomplish stated objectives by the use of human being and other resources.25 Manajemen
adalah proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, perorganisasian,
pergerakan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukandan mencapai tujuan
yang ditetapkan dengan menggunakan sumber daya personal maupun material.manusia
maupun benda dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Diantara pengertian
manajemen secara terminology adalah seperti yang dikemukakan oleh Henri L Sisk
dalam buku Principles of management bahwa management as a process
calling for the performance of specific function, and there are those who view
management as a profession, a science, or an art.26
(manajemen sebagai sebuah proses permintaan
fungsi khusus dari suatu pelaksanaan, dan disana ada yang memandang manajemen
sebagai sebuah pekerjaan, sebuah ilmu atau sebuah seni).
Sehingga manajemen dapat diartikan suatu
proses yang direncanakan untuk menjamin kerja sama, partisipasi dan
keterlibatan sejumlah orang dalam mencapai sasaran dan tujuan tertentu yang
ditetapkan secara efektif. Manajemen mengandung unsur bimbingan, pengarahan,
dan pengarahan sekelompok orang terhadap pencapaian sasaran umum. Sebagai
proses sosial, manajemen meletakkan fungsinya pada interaksi orang-orang, baik
yang berada di bawah maupun berada di atas posisi operasional seseorang dalam
suatu organisasi.[3]
2. Prinsip
Manajemen
Pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam
praktik manajemen antara lain menentukan metode kerja, pemilihan pekerjaan dan
pengembangan keahlian, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-batas tugas,
mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas, melakukan pendidikan dan latihan,
melakukan sistem dan besarnya imbalan itu dimaksudkan untuk meningkat
efektivitas, efisiensi, dan produktivitas kerja. Dalam kaitannya dengan prinsip
dasar manajemen, Fayol mengemukakan sejumlah prinsip manajemen, yaitu :
Pembagian kerja, Otoritas, Disiplin, Kesatuan perintih, Kesatuan arah,
Pengutamaan kepentingan umum/organisasi dari pada kepentingan pribadi,
Pemberiankontra prestasi, Sentralisasi/pemusatan, Hierarki, Teratur, Keadilan,
Kestabilan staf, Inisiatif, Semangat kelompok .30
3. Fungsi-Fungsi
Manajemen
Para ahli mempunyai pendapat yang
beraneka ragam tentang fungsifungsi manajemen. Menurut Henry Fayol planning,
organizing, commanding, coordinating, dan controlling. Luther Gulich
membagi fungsi manajemen menjadi 7 yang dikenal dengan POSDCORB (Planning,
organizing, staffing, directing, controlling,
reporting dan budgeting), sedangkan George R. Terry
mengatakan 4 fungsi manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling).
Pendapat di atas merupakan sebagian dari sekian banyak pendapat yang
dikemukakan oleh para ahli. Para ahli tersebut memberikan pendapat yang
beragam, namun pada intinya mempunyai kesamaan. Kesamaan tersebut pada umumnya
digunakan pada lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia yaitu Planning,
Organizing, Actuating dan Controlling.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
fungsi manajemen meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan.
a. Perencanaan
(Planning)
perencanaan meliput kegiatan menetapkan
apa yang ingin di capai, bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang di
perlukan dan berapa banyak biayanya. Perencanaan ini di buat sebelum suatu
tindakan di laksanakan. Perencanaan itu dapat diartikan sebagai proses
penyususnan berbagai keputusan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
yang ditentukan. Perencanaan bisa diumpamakan jembatan penghubung antara
keadaan sekarang dengan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan
datang. Perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan
manajemen, tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami
kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Pengorganisasian
(Organizing)
Organizing adalah pengelompokan kegiatan
yang di perlukan yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan
fungsi-fungsi dari setiap yunit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan
kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut.
Pengorganisasian dapat pula di rumuskan sebagai keseluruhan aktifitas manajemen
dalam mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang serta
tanggungjawab masing-masing dengan tujuan tercapainya aktifitas-aktifitas yang
berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan
terlebih dahulu.Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisaisan antara lain
bahwa pembagian tugas wewenang dan tanggungjawab hendaknya di sesuaikan dengan
pengalaman, bakat minat, pengetahuan da kepribadian masingmasing orang yang di
perlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
c. Penggerakan
(Actuating)
Menggerakkan (Actuating) menurut
terry (1977) berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan
tugas-tugas dengan antusias dan kemauan dengan baik, sedangkan menurut keith
davis adalah kemempuan pemimpin membujuk orang-orang mencapai tujuan yang telah
di tetapkan dengan penuh semangat.36 Penggrakan di lakukan oleh pemimpin yaitu
orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi prilaku orang lain dengan
menggunakan kekuasaaan. Kekuasaan merupakan kemampuan untuk mengarahkan dan mengatur
bawahan terkait dengan tugas yang harus dilaksanakan.
d. Kontrol/Evaluasi
(Controlling)
Pengawasan dapat diartikan sebagai
proses yang di lakukan untuk kegiatan untuk mengikuti realisasi prilaku
personel dalam organisasi dan apakah tingkat pencapaian tujuan organisiswa
dengan yang di kehendaki.
Pengawasan
sering di sebut penindakan adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan
kejahatan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah di gariskan
semula.[4]
Menurut nanang fatah pengawasan
dilakukan melalui 3 tahap yaitu (a) menetapkan standar pelaksanaan, (b)
pengukuran pelaksanaan di bandingkan dengan standard an, (c) menetukan
kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar an rencana. Di dalamnya belum
terdapat tahapan terakhir pengawasan yaitu upaya perbaikan, dengan demikian
dapat di simpulkan bahwa pengawasan di laksanakan melaui empat tahap yaitu:
1) Menetapkan
standar pelaksanaan pekerjaan sebagai dasar melakukan control .
2) Mengukur
pelaksanaan pekerjaan dengan standar
3) Menentukan
kesenjangan (deviasi) bila trerjadi antara pelaksanaan dengan pelaksanaan dan
tujuan sesuai dengan rencana.
4) Melakukan
tindakan-tindakan perbaikan jika terdapat kesenjangan (devisa) agar pelaksanaan
dan tujuan sesuai rencana.
B. Manajemen
Kesiswaan
1.
Pengertian Manajemen Kesswaan
Manajemen Kesiswaan merupakan proses
pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa, pembinaan sekolah mulai dari
penerimaaan siswa, pembinaan siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa
menamatkan pendidikannya mulai penciptaan suasana yang kondusif terhadap
berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.
Mulyono mengemukakan bahwa manajemen
kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang di rencanakan dan di usahakan
secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh siswa (dalam
lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses PBM secara
efektif dan efisien.
Manajemen kesiswaan juga berarti seluruh
proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan
secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik (dalam lembaga pendidikan yang
bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan
efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari
suatu sekolah.[5]
Dari
beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa manajemen kesiswaan
merupakan proses pengursan segala hal yang berkaitan dengan siswa mulai dari
penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta didik dari suatu sekolah.
2.
Tujuan Manajemen Kesswaan
Secara umum tujuan manajemen kesiswaan
adalah untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, teratur serta dapat
mencapai tujuan pendidikan sekolah.
Selain
itu manajemen kesisswaan di sekolah secara baik dan berdaya guna akan membantu
seluruh staf maupun masyarakat untuk memahami kemajuan sekolah. Mutu dan
derajat sekolah tergambar dalam system sekolahnya.Jadi tujuan manajemen
kesiswaan adalah mengatur berbagi kegiatan dalam bidang kesiswaan serta serta
sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin.
3.
Ruang Lingkup Manajemen Kesswaan
kegiatan administrasi siswa dapat
didaftar melalui gambaran bahwa lembaga pendidikan diumpamakan sebuah
transformasi, yang mengenal masukan (input). Pengelolaan didalam tranformasi
(proses) dan keluaran (output). Dengan demikian penyajian
penjelasaan administrasi siswa dapat diurutkan menurut aspek-aspek tersebut.
Dengan melihat pada proses memasuki sekolah sampai murid meninggalkannya,
terdapat 4 (empat) kelompok pengadministrasian yaitu: (1) penerimaan murid,
(2), pencatatan prestasi belajar (3) pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta (3).Monitoring[6]
Oleh karna itu manajemen kesiswaan akan
membahas penerimaan siswa baru, pencatatan prestasi siswa, pencatatan bimbingan
dan penyuluhan.
a.
Penerimaan Siswa Baru
1) Petatapan
persyartan siswa yang akan diterima
Setiap sekolah berbeda dalam menetapkan
persyaratan calaon siswa baru yang akan di terima. Pada umumnya persyaratan itu
menyangkut: aspek waktu, persyaratan dan proses penerimaan siswa baru.
Penerimaan siswa baru harus di lakukan sedemikian rupa, sehingga kegiatan
mengajar-belajar sudah dapat di mulai pada hari pertama setiap tahun ajaran
baru. Setiap sekolah berbeda dalam menetapkan persyaratan calaon siswa baru
yang akan di terima. Pada umumnya persyaratan itu menyangkut: aspek: umur,
kesehatan, kemampuan hasil belajar dan persyartan administrasi lainnya.
Persyaratan
untuk masuk SMP adalah sebagai berikut
a) Besarnya
uang pendaftaran
b) Berapa
rata-rata nilai raport yang bisa diterima sebagai pendaftar
c) STTB/ijazah
dan foto copy ijazah terakhir yang sudah di sahkan oleh yang berwenang Pas foto
(selain jumlah ditentukan juga ukurannya)
Cara
Penerimaan siswa baru yaitu : Pertama, berdasrkan hasil Tes masuk yaitu
siapa yang diterima dari calon peserta didikyang mendaftar, ditentukan
berdasarkan hasil tes yang diadakan. Sekolah menentukan nilai batas lulus,
calon yang memperoleh nilai tes masuk sama atau lebih tinggi dari nilai batas
lulus dinyatakan diterima. Kedua Berdasarkan Hasil UAN (Ujian Akhir
Nasional). Dengan cara ini filter atau penyaring diterimanya calon peserta
didik yang mendaftar didasarkan pada posisi jumlah NEM yang dimiliki dikaitkan
dengan posisi jumlah NEM dari semua pendaftar.Semua calon di rangking menurut
jumlah NEM .Penentuan siapa yang diterima hingga NEM tertentu, sampai jumlah
peserta didik yang diperlukan sekolah terpenuhi.
2) Pembentukan
Panitia penerimaan siswa baru panitia penerimaan siswa baru di lakukan sekali
setahun. Oleh karena itu dibentuk khusus untuk itu dan dibubarkan setelah
kegiatan selesai. Penitia penerimaan siswa baru terdiri dari kepala sekolah dan
beberapa guru yang ditunjuk untuk mempersiapkan segala sesuatu yang di perlukan
yakni:
a) Syarat-syarat
pendaftaran murid bari
b) Formulir
Pendaftaran
c) Pengumuman
d) buku
pendaftaran
e) waktu
pendaftaran
f) jumlah calon yan diterima.[7]
3) Masa
Orientasi Siswa Baru
Orientasi siswa baru adalah kegiatan
penerimaan siswa baru dengan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga pendidikan
sekolah. Tujuan orientasi siswa baru yaitu agar peserta didik dapat mengerti
dan mentaati segala peraturan yang berlaku di sekolah, Agar peserta didik dapat
berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang di selenggarakan sekolah, dan
agar peserta didik siap menghadapi lingkungannya yang baru baik secara fisik,
mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam mengikuti proses
pembelajaran di sekolah serta dapat menyesuaikan dengan kehidupan sekolah.
Sebelum siswa baru menerima pelajaran
biasa di kelaskelas, ada sejumlah kegiatan yang harus diikuti oleh mereka
selama OSPEK. Kegiatan-kegiatan itu di antara lain adalah :
a) Perkenalan
dengan para guru dan staf sekolaha
b) Perkenalan dengan siswa lama dan pengurus OSIS
c) Penjelasan
tentang program sekolah
d) Penjelasan
tentang tata tertib sekolah
e) Mengenal
fasilitasm pendidikan yang dimiliki sekolah
f) Penjelasan
tentang struktur organisasi sekolah.
Waktu
MOS juga untuk penelusuran bakat-bakat khusus dan siswa baru, misalnya
penelusuran bakat-bakat olah raga, bakatbakat seni, bakat-bakat menulis
(mengarang). Oleh karena itu selama MOS banyak diisi kegiatan-kegiatan
pertandirigan olah raga, lomba menyanyi, pidato, dan sebagainya. Setelah proses
penerimaan siswa baru, maka kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu
dilaksanakan adalah pengelompokan siswa. Pengelompokan siswa diadakan dengan
maksud agar pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar berjalan lancar,
tertib sehingga dapat tercapal tujuan-tujuan pendidikan yang telah
diprogramkan. Ada dua jenis pengelompokan siswa yang dilaksanakan di,
diantaranya yaitu pengelompokan menurut kelas dan pengelompokan berdasarkan
rangking. Hal ini dengan tujuan untuk meinilahkan mana siswa yang kemampuannya
lebih dan kurang. dikarenakan adanya penguatan dalam pengajaran atau dalam arti
lain siswa dalam memahaini pelajaran dapat secara merata atau seimbang.
b. Bimbingan
dan Pembinaan Disiplin Siswa
1. Bimbingan
Guidance as the proces of assiting
individuals in making life adjustment, it is needed in the home, school,
community and in the other all phases, of the individuals environment”.
(Bimbingan adalah proses untuk membantu
individu di dalam membuat keputusan hidup yang positif, hal ini diperlukan di
rumah, sekolah, dan di lingkungan sosial serta di setiap individu berada). Secara
khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu siswa agar dapat tercapai
tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir
bimbingan pribadi; social dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri dan
bertanggung jawab. Personel pelaksana pelayanan bimbingan adalah segenap unsure
yang terakait di dalam program pelayanan bimbingan dengan koordiriator dari
guru pembimbing konselor sebagai pelaksana. Secara umum, bimbingan yang
diberikan pihak sekolah terhadap siswa berkaitan dengan hal-hal sebagai
berikut:
a) Pilihan
bidang studi
b) Penyesuaian
kepada situasi sekolah.
c) Kesukaran
belajar
d) Kesukaran
yang bertalian dengan keluarga dan lingkungan
e) Gagal
dalam bidang studi tertentu
f) Kebutuhan
dan kesempatan rekreasi
g) Kurang
minat terhadap bidang studi tertentu
h) Kurang
harga diri
i) Hambatan-hambatan
fisik, mental, emosi dan penyesuaian murid
j) Pilihan
pekerjaan penyesuaian waktu senggang
k) Pertentangan
antara ambisi dan kesanggupan siswa.[8]
1) Prinsip-Prinsip
Bimbingan
Dalam pelayanan bimbingan terhadap
siswa, prinsipprinsip yang digunakan menurut Van Hoose (1969) adalah sebagai
berikut :
a) Bimbingan
di dasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri tiap anak terkandung
kebaikan-kebaikan, setiap pribadi mempunyai potensi dan pendidikan hendaklah
mampu membantu anak memanfaatkan potensinya itu.
b) Bimbingan
merupakan bantuan kepada anak dan pemuda dalam pertumbuhan dan perkembangan
mereka menjadi pribadi-pribadi yang sehat.
c) Bimbingan dalam prinsipnya harus menyeluruh ke
semua murid karena semua orang tentu mempunyai rnasalah yang butuh pertolongan.
2) Tujuan
Bimbingan di Sekolah
Menurut
Djumhur dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah ada tujuan dan
layanan bimbingan di sekolah yang diselenggarakan bagi peserta didik, yaitu :
a) Membantu
peserta didik untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat
pribadi, hasil belajar serta kesempatan yang ada.
b) Membantu
peserta didik untuk mengembangkan motifmotif intrinsik dalam belajar, sehingga
tercapai kemajuan pengajaran yang berarti dan bertujuan.
c) Memberikan
dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
keterlibatan diri dalam proses pendidikan
d) Mengembangakan
nilai dan sikap secara menyeluruh serta perasaan sesuai pencernaan diri.
e) Membantu
peserta didik untuk memperoleh penyesuaian diri dalam beradaptasi secara maksimal
terhadap masyarakat.
f) Membantu
peserta didik untuk hidup seimbang dalam berbagai aspek fisik, mental dan
sosial.[9]
Dengan
demikian maka tujuan bimbingan dan penyuluhandi sekolah ialah membantu
tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran serta membantu individu (siswa)
untuk mencapai kesejahteraan.
3) Fungsi-Fungsi
Bimbingan
Fungsi bimbingan dan penyuluhan dalam
proses pendidikan dan pengajaran ialah membantu tercapainya tujuan pendidikan
dan pengajaran. Karena itu segala langkah dan bimbingan dan penyuluhan harus
sejalan dengan langkah-langkah yang diambil dari segi pendidikan. Sehingga
suatu hal wajar dengan adanya bimbingan dan penyuluhan itu diharapkan
pendidikan akan berlangsung lebih lancer dan mengefektifkan program sekolah.
Fungsi bimbingan ditinjau dari kegunaan
atau manfaat ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan
tersebut. Fungsi-fungsi itu banyak namun dapat dikelompokkan menjadi empat
fungsi pokok, yaitu:
a) Fungsi
Pemahaman
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
kepentingan pengembangan peserta didik.
b) Fungsi
Pencegahan
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan tercegahnya atau atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan
yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan
kesulitan dan kerugian-kerugian tetentu dalam proses perkembangannya.
c) Fungsi
Pengentasan
Fungsi bimbingan dan konselingyang akan
menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami
oleh peserta didik.
d) Fungsi
Pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi
positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan
berkelanjutan.[10]
4) Kegiatan-Kegiatan
Bimbingan
Ada beberapa kegiatan dalam bimbingan di
sekolah, di
antaranya
adalah:
a) Bimbingan
pendidikan adalah bertujuan untuk membantu seseorang dalam memilih program yang
tepat.
b) Bimbingan
belajar ialah memberikan bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitan
yang berhubungan dengan masalah belajar.
c) Bantuan
dalam kesulitan belajar maksudnya agar siswa dapat memeroleh sukses dalam
belajar secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
d) Bantuan
dan mekanisme bimbingan dalam pelaksanaannya dapat berjalan secara teratur dan
mencapai tujuan diperlukan adanya administrasi yang baik serta perlengkapannya.
e) Fasilitas
dan anggaran marupakan penunjang bagi terlaksananya program bimbingan di
sekolah, seperti ruangan yang memberikan kesan yang nyaman, menyenangkan untuk
pelaksanaan bimbingan.
2. Pembinaan
Disiplin Siswa
Konsep disiplin berkaitan dengan tata
tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan bersama yang melibatkan orang
banyak. disiplin merupakan kepatuhan kepada peraturan tata tertib, aturan, atau
norma, dan lain sebagainya
Menurut asal-usul kata disiplin berasal
dari kata “discipline
yakni
seorang yang bbelajar dari satu secara suka rela mengikuti seorang pemimpin.
Orang tua dan guru merupakan pimpinan dan anak mrupakan murid yang belajar dari
mereka cara hidup yang menuju ke hudup yang berguna dan bahagia.62
Disiplin
sekolah ialah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak
menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk dapat berprilaku sesuai dengan
norma, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di sekolah.63 Disiplin siswa
dimaksudkan untuk mengarahkan siswa agar tumbuh dan berkembang sesuai kapasitas
dan kemapuan bakat dan minat serta menjadi pribadi yang utuh sebagai makhluk
individu dan sosial, cerdas, terampil dan bermoral. Jadi kedisplinan siswa
adalah sikap seorang murid yang patuh atau tunduk terhadap peraturan yang ada
di lingkungan (sekolah). Jadi kedisplinan siswa adalah kepatuhan dan ketaatan
terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
1) Tujuan
Disiplin
Dalam dunia pendidikan, sangat
diperlukan adanya disiplin sebagai alat yang mengikat dalam dunia pendidikan,
dengan kedisiplinan anak dapat diarahkan, dibimbing dan dididik, sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal. Kebutuhan akan kedisiplinan
sangat diperlukan dalam dunia pendidikan, berikut ini terdapat beberapa tujuan
dari kedisiplinan.
a) Membentuk
prilaku sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang di tetapkan
kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan.
b) untuk
mendorong dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, mendorong
siswa melakukan yang baik dan benar, membantu siswa memahami dan menyesuaikan
diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang
oleh sekolah, siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan
bermanfaat baik serta lingkungannya.
Kegiatan
pembinaan disiplin siswa dapat dilaksanakan melalui kegiatan organisasi
kesiswaan (OSIS), kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler.
a) Kegiatan
Organisasi Siswa (OSIS)
OSIS merupakan organisasi murid yang
resmi diakuidiselenggarakan di sekolah dengan tujuan melatih kepemimpinan murid
serta member wahana bagi murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan ko-kurikuler
yang sesuai; oleh karena itu supaya pembinaan administrasinya terutama
menyangkut pembinaan pengelolaan organisasi dan kegiatannya, apapunn
kegiatannya yang dikembangkan hendaknya selalu dalam rangkaian dan tujuannya,
yaitu pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran, pengembangan
keterampilan dan pengembangan sikap, selaras dengan tujuan sekolah yang
tertuang dalam kurikulum. [11]
OSIS merupakan wadah untuk menampung dan
menyalurkan serta mengembangkan kreatifitas peserta didik, baik melalui
kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler dalam rangka menungjang keberhasilan
kurikuler.
Adapun fungsi OSIS ialah pembinaan
siswa. Tujuannya agar siswa nantinya bisa menjadi warga negara yang baik dan berguna,
yaitu sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, cerdas dan terampil, berbudi pekerti luhur, berkepribadian dan
bersemangat kebangsaan, menjadi manusia-manusiapembangunan, yang mampu
membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan
bangsa.
Nilai-nilai dari OSIS adalah nilai
berorganisasi. Pengalaman-pengalaman berorganisasi ini di antaranya adalah:
Pengalaman memimpin, pegalaman bekerjasama, hidup demokratis, berjiwa
ttoleransi, dan pengalaman mengendalikan organisasi.
1) Pengalaman
memimpin
Khususnya
ini bagi anggota pengurus, yang duduk sebagai ketua organisasi maupun
ketua-ketua seksi.
2) Pengalaman
bekerja sama
Seluruh pengurus, dan juga anggota,
untuk melaksanakan program-program harus bekerjasama. Perlunya Bekerjasama
seperti yang ada dalam AL-Qur’an surat 9 : 71 Dan orang-orang yang beriman,
lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari
yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan
Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
3) Hidup
demokratis
Dalam organisasi tidak bisa seseorang
memaksakan kehendaknya begitu saja kepada orang lain anggota organisasi
tersebut. Semua anggota mempunyai hak dan kedudukan yang sama.
4) Berjiwa
toleransi
Anggota dari suatu organisasi bisa
mempunyai pendapat dan pandangan yang berbeda-beda. Setiap anggota harus rela menerima
keberadaan itu, dan berusaha memadukannya menjadi suatu yang berguna.
5) Pengalaman
mengendalikan diri
Pengalaman ini meliputi pengalaman
bagaimana merencanakan program-program kegiatan, bagaimana mengorganisasi
kegiatan kegiatan, bagaimana menggerakkan dan mengarahkan orang-orang, menilai
dan mengukur keberhasilan dari suatu kegiatan.
Dalam gerak langkahnya
OSIS mendapat pembinaan dan bimbingan dari Majlis Pembimbing OSIS (MBO). Majlis
Pembimbing OSIS terdiri atas guru-guru pembina dan diketahui langsung oleh
kepala sekolah. Dengan demikian segala kegiatan OSIS tetap dalam pembinaan,
pengawasan dan tanggung jawab kepala sekolah. Bidang-bidang kegiatan OSIS bisa
bermacammacam. Diantaranya ialah:
a. Kegiatan
bidang ilmiah, seperti ceramah-ceramah, diskusi.
b. Kegiatan
bidang olah raga, seperti senam, permainan, bela diri.
c. Kegiatan
bidang kesenian, seperti tari, drama, seni suara, seni rupa dan sebagainya.
d. Kegiatan
bidang pecinta alam, seperti mendaki gunung, tamasya, kemah.
e. Kegiatan
bidang keagamaan, seperti pengumpulan zakat fitrah, santunan anak yatim.
f. Kegiatan
bidang koperasi sekolah, seperti usaha melengkapi kebutuhan siswa, melengkapi
perpustakaan sekolah.
b) Kegiatan
ko-Kurikuler dan ekstrakurikuler
Ko-Kegiatan
kurikuler adalah Kegiatan di luar jam pelajaran biasanya bertujuan agar siswa
lebih memperdalam dan lebih menghayati apa yang di pelajari dalam kegiatan
intrakurikuler . Kegiatan ko-kurikuler di laksanakan dalam berbagai bentuk seperti
mempelajari buku-buku tertentu, melakukan penelitian, membuat karangan, dan
kegiatan-kegiatan yang sejenis dengan tujuan untuk lebih menghayati/memperdalam
apa yang telah di pelajari. Hasil kegiatan ini ikut menentukan dalam pemberian
nilai bagi para siswa. Sedangkan yang di
maksud ekstra kurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran
biasa (termasuk pada waktu libur) yang di lakukan di sekolah atau di luar
sekolah dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan
antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi
upaya pembinaan manusia seutuhnya . Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan
yang dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk
menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta
didik (siswa) baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang
didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing siswa dalam
mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan
yang wajib maupun pilihan.[12]
c.
Monitoring
Monitoring adalah suatu proses
pemantauan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan suatu kegiatan yakni
manajemen kesiswaan. Kegiatan monitoring adalah suatu kegiatan memonitor atau
mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah; dalam
hal ini difokuskan pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa..
Kegiatan monitoring ini dapat dilakukan secara langsung pada kegiatan
yang di lakukan oleh siswa dan kegiatan monitoring secara tidak langsung
dengan mendengarkan laporan dari orang yang terlibat dalam kegiatan.
1.
Prinsip-Prinsip Manajemen Kesiswaan
Berkenaan
dengan manajemen kesiswaan ada beberapa prinsip dasar yang harus mendapat
perhatian berikut ini, yaitu:
a. Siswa
harus diperlukan sebagai subyek dan bukan obyek
b. Kaeadaan
dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan
intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya
c. pada dasrnya siswa hanya akan termotifasi
belajar, jika mereka menyenangi apa yang diajarkan.
d. Pengembangan
potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga afektif dan
pisikomotorik.
Adapun
kewajiban siswa adalah:
1) Ikut
menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan
2) Mematuhi
ketentuan peraturan yang berlaku.
3) menghormati tenaga kependidikan
4) Ikut
memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan ketertiban serta keamanan
sekolah yang bersangkutan.[13]
Jadi dalam manajemen
kesiswaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang ada agar siswa melaksanakan
kewajibannya dan mendapatkannya.
BAB III
MANAJEMEN KESISWAAN DI
SMP NURUL ISLAM SEMARANG
A.
Kondisi
umum SMP Nurul Islam Semarang
1. Sarana
dan Prasarana
Untuk menunjang tercapainya tujuan
pembelajaran, maka dik perlukan sarana dan prasarana yang mendukung. Adapun
sarana dan prasarana yang ada di SMP Nurul Islam Semarang adalah:
Ruang
kepala sekolah
a. Ruang
guru
b. Ruang
BP/BK
c. Ruang
kelas (12) local
d. Ruang
TU
e. Ruang
Perpustakaan
f. Ruang
Laboratorium komputer[14]
2. Struktur
Organisasi
Sebagai
pendidikan format, sudah tentu SMP Nurul Islam Semarang mempunyai struktur
organisasi yang cukup baik, sehingga dengan struktur organisasi tersebut
meliputi beberapa unsur yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
waka kurikulum, waka kesiswaan, waka humas, waka sarpras dan Bp, Pembina
pramuka, wali kelas, guru, tenaga administrasi dan siswa80.
3. Visi
dan Misi
a. Visi
Unggul
dalam prestasi, santun dalam perilaku dilandasi iman dan taqwa
b. Misi
1) Melaksanakan
perintah dan larangan allah
2) Melaksanakan
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
3) Meaksanakan
pengembangan proses pembeajaran di sekoah
4) Meaksanakan
peningkatan keuusan tiap tahun
5) Meaksanakan
pengembangan perolehan prestasi akademik dan non akademik
6) Menciptakan
ikim organisasi yang kondusif
7) Mencetak
generasi penerus yang ber akhaqu karimah[15]
B. Manajemen Kesiswaan di SMP Nurul Islam
Semarang
1. Penerimaan
Siswa Baru.
a. Petatapan
persyartan siswa yang akan diterima
1) Masalah
Waktu
Penerimaan
siswa baru merupakan peristiwa penting bagi suatusekolah dan sudah menjadi agenda rutin tahunan bagi SMP
Nurul Islam Semarang Untuk menerima
siswa baru untuk dididik dan diajarkan berbagai macam pengetahuan dan diberikan
bimbingan serta pembinaan untuk mengembangkan kepribadian mereka hingga menjadi
insan yang berilmu dan bertakwa. Pendaftaran dan penerimaan siswa baru di SMP
Nurul Islam Semarang di mulai jam 08.00-12.00 WIB tiap hari kerja, kecuali hari
minggu tutup. Dengan mengikuti segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh
madrasah dan Departemen Agama dan Kantor Dinas Pendidikan Nasional. Mengenai waktu
ujian tes seleksi dilaksanakan seminggu setelah pendaftaran diakhiri. Kemudian
tes tiap-tiap pendaftar diumumkan lewat pengumuman yang telah dicantumkan
dipapan informasi dengan nilai hasil tes yang telah diperoleh calon siswa baru
tersebut.
2) Masalah
Persyartan
Dalam
penerimaan siswa baru di menentukan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi
oleh setiap calon siswa baru, untuk bisa diterima sebagai siswa baru di
madrasah, persyaratan itu antara lain:
1) Menyerahkan
Foto Copy Ijazah/STTB/ STL/ STK SD/MT yang telah dilegalisir kepala sekolah
sebanyak 2 lembar.
2) Menyerahkan
pas photo ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar
3) Membayar
uang pendaftaran 15.000.
Semua
persyaratan di masukkan dalam stop map yang di sediakan
sekolah
(Warna biru untuk putri dan Warna kuning untuk Putra).[16]
Cara Penerimaan siswa baru SMP
Nurul Islam Semarang denganmenggunakan test. Waktu pelaksanaan Tes seleksi PSB
di laksanakan satu minggu setelah waktu pendaftaran berakhir. Pengumuman hasil
tes dilakukan tiga hari setelah tes dilaksanakan Untuk Calon siswa baru. Adapun
materi yang diujikan dalam tes adalah tes Pengetahuan agama. Untuk mereka yang
berasal dari sekolah lain tetapi ingin meneruskan sekolahnya di SMP Nurul Islam
Semarang juga dilakukan tes. Ini dilakukan agar tidak ada rasa iri diantara
siswa yang lain
b. Pembentukan
Panittia
Pembentukan
panitia siswan baru di SMP Nurul Islam Semarang dilakukan satu kali dalam satu
tahun. Sehingga sehingga setiap selesai kegiatan penerimaan siswa baru, susunan
panitia tersebut di bubarkan.Yang menentukan siapa saja yang akan menjadi
panitia penerimaan siswa baru adalah kepala SMP Nurul Islam Semarang.Dan yang
menjadi Panitia penerimaan siswa baru adalah para guru dan waka kesiswaan.
Mangapa demikian? Yaitu Supaya koordinasi sesame panitia maupun dengan Kepala SMP
Nurul Islam Semarang lebih mudah. Selain itu juga karena Pendaftaran calon
siswa baru waktunya sampai jam 17.00. Susunan kepanitiaan penerimaan siswa baru
adalah
1. Ketua
2. SEkretaris
3. Bendahara
4. Pendaftar
5. Bendahara
6. Pendaftar
Ulanfg
7. Penitipan
ulang
8. Koperasi[17]
c. Masa
Orientasi Siswa Baru
Masa
orientasi siswa baru ini dilaksanakan setelah adanya pengumuman kelulusan tes
seleksi pada pendaftar calon siswa, biasanya MOS ini dihandle oleh OSIS bekerja
sama dengan Wakamad Kesiswaan. Tujuan diadakannya MOS hádala pengenalan bagi
siswa baru mengenai kondisi madrasah baik yang meliputi tata tertib, kondisi
siswa serta pengenalan pelajaran yang akan dihadapi, hal ini dimaksudkan agar
siswa nantinya tidak akan mengalami kejanggalan dalam menempuh studinya. Adapun
kegiatan-kegiatan yang harus diikuti siswa baru selama MOS antara lain:
1) Mengenal
semua guru-guru dan staf-staf yang ada dilingkungan madrasa
2) Mengenal
siswa lama dan pengurus OSIS agar terjalin keakraban diantara siswa
3) Penjelasan
tentang program pendidikan dan tata tertib siswa
4) Himbauan tentang pelaksanaan program
kebersihan,
Setelah
proses penerimaan siswa baru, maka kegiatan kesiswaan selanjutnya yang perlu
dilaksanakan hádala pengelompokan siswa. Pengelompokan siswa diadakan dengan
maksud agar pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar berjalan lancar,
tertib sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah
diprogramkan.3 Ada dua jenis pengelompokan siswa
yang dilaksanakan di SMP Nurul Islam Semarang diantaranya
yaitu pengelompokan dalam kelas-kelas dan pengelompokan berdasarkan kemampuan.
Hal ini dengan tujuan untuk memilahkan mana siswa yang kemampuannya lebih dan
kurang. dikarenakan adanya penguatan dalam pengajaran atau dalam arti lain
siswa dalam memahami pelajaran dapat secara merata atau seimbang.
2. Pendataan
Kemajuan Belajar Siswa
Kemajuan
prestasi belajar para siswa di madrasah, kepada sekolah sebagai manajer
pendidikan tiap satu semester mengadakan kontrol dan evaluasi dengan guru dan
wali murid sebagai laporan dan masukan prestasi anaknya dalam proses pendidikan
dan bimbingan dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah, ini dilakukan
lewat pertemuan dan rapat dari semua orang tua murid yang telah terprogram oleh
madrasah. Kerjasama antara kedua belah pihak yaitu madrasah dan wali murid
untuk mengadakan respon dan evaluasi.
3. Bimbingan
dan Pembinaan Disiplin Siswa
a. Bimbingan
Berdasarkan
hasil penelitian tentang pelaksanaan Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa di SMP
Nurul Islam Semarang yang peneliti peroleh Layanan bimbingan di SMP Nurul Islam
Semarang meliputi aspek bimbingan pribadi, sosial, belajar. Personel
pelaksanaannya adalah segenap unsur yang terkait di dalam program pelayanan
bimbingan dengan koordinator dan guru pembimbing sebagai pelaksana dalam aspek
pribadi sebagai pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam
beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kenakalan yang biasa di lakukan
oleh siswa SMP Nurul Islam Semarang biasanya merokok, membolos dan berkelahi.
Menurut pantauan dari pihak madrasah kasus perkelahian hanya terjadi beberapa
kali saja, perkelahian antar siswa sendiri maupun antar siswa dengan warga
sekitar. Menjaga agar siswa menjadi lebih disiplin biasanya siswa yang
melanggar peraturan ini diberi sanksi. Sanksi yang diberikan ini bermacammacam,
ada yang sifatnya memberikan motivasi, sampai pada hukuman yang bersifat fisik
seperti membersihkan lingkungan madrasah, berdiri di depan kelas, di jewer dan
membuat pernyataan. Adapun kegiatan layanan bimbingan dan konseling di SMP
Nurul Islam Semarang Bimbingan Pribadi
Bimbingan pribadi merupakan
pelayanan bimbingan dalam rangka membantu peserta didik dalam menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Bimbingan ini di lakukan kepada siswa yang suka merokok dan membolos serta
meninggalkan jam pelajaran sebelum istirahat.
1. Bimbingan
Sosial
bimbingan
sosial adalah bimbingan yang bertujuan membantu peserta didik memahami diri
dalam kaitannya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi
budi pekerti luhur dan tanggung jawab sosial. Bimbingan ini di lakukan kepada
siswa yang berkelahi dengan temannya sendiri / bikin onar ketika di kelas.
2. Bimbingan
Belajar
Bidang
bimbingan belajar di lakukan agar prestasi siswa-siswi di SMP Nurul Islam
Semarang menaingkat dan membimbing siswa yang IQ nya kurang agar tidak
ketinggalan dengan teman yang lain Bimbingan ini di laksanakan oleh guru
pembimbing materinya berisi tentang; cara belajar yang efektif, cara membagi
waktu, cara mudah menghafal dan lain sebagainya.
b. Pembinaan
Disiplin Siswa
Berdasarkan
pembahasan permasalahan di atas bahwa tingkat kedisiplinan dari setiap siswa
ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak sekolah dalam
upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap kedisiplinan. Bukan hanya dengan
peraturan yang terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila siswa
sering diberikan penyuluhan dan pengarahan + pengarahan oleh berbagai pihak
terutama lingkungan sekolah. 101 Dalam konteks
kedisiplinan belajar siswa adalah ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tata
tertib belajar dan tata tertib sekolah. Dalam hal ini kedisiplinan tersebut
dicirikan antara lain dengan
1. Senantiasa
hadir di kelas sebelum jam pelajaran dimulai
2. Memiliki
rencana belajar yang teratur
3. Mengikuti
pelajaran tanpa bolos
4. Berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan
sekolah
5. Melaksanakan
tugas yang diberikan guru.102
Kedisiplinan siswa dalam memanfaatkan
waktu untuk belajar di SMP Nurul Islam Semarang termasuk dalam kategori baik.
Hal ini terlihat dengan banyaknya siswa-siswi yang menaati peraturan di sekolah,
dan adanya kemajuan prestasi yang jauh lebih baik di banding tahun sebelumya.
Kemajuan belajar siswa di SMP tiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat
memuaskan . alhamdulillah sampai sekarang peningkatan yang di peroleh oleh para
siswa-siswi meningkat lebih baik.. Beberapa siswa terbukti mempunyai tingkat
kedisiplinan yang baik, itu berarti faktor utama dalam pelaksanaan disiplin
adalah adanya kesadaran, bukan hanya sebuah aturan. Tinggal bagaimana pihak
sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di sekolah, menyiasati
permasalahan ini. [18]
3. Monitoring
Dalam melakukan pengawasan dan Evaluasi
hasil belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang cukup bagus. Cara yang di
lakukan oleh kepala sekolah dalam melakukan evaluasi di SMP Nurul Islam
Semarang Adalah sebagai berikut:
a. Monitoring dan evaluasi di laksanakan secara
keseluruhan meliputi yayasan dan segenap civitas madrasah.
b. Monitoring
atau pengendalian ini di lakukan dengan menggunakan laporan tertulis atau
menggunakan rapat. Dalam rapat kepala sekolah melakukan evaluasi Monitoring
dilakukan dengan memantau secara langsung kegiatan yang ada di sekolah kemudian
menanyakan kepada waka kesiswaan dan melihat catatan- catatan yang ada di
sekolahnya serta bertanya kepada OSIS. Monitoring yang dilakukan terhadap siswa
baru yaitu dengan melihat catatan-catatan yang di buat oleh waka kesiswaan juga
menanyakan langsung kepada panitia PSB dan melihat langsung kegiatan yang ada
di lapangan. Kemudian kepala sekolah dalam melakukan pengawasan di sekolah di lakukan
seminggu sekali dengan cara memantau Supervisi dalam KBM di kelas. Dalam
mengawasi PSB di lakukan seminggu tiga kali karena kepala sekolah mempunyai
tugas mengajar di sekolah lain maka dari itu kepala sekolah bekerjasama dengan
para guru dak karyawan.[19]
BAB
IV
ANALISIS
MANAJEMEN KESISWAAN DI SMP NURUL ISLAM SEMARANG
Setelah data-data mengenai pelaksanaan manajemen
kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang terkumpul, maka langkah selanjutya adalah
melakukan penganalisaan terhadap data-data tersebut. Mengingat bahwa data-data
yang terkumpul bersifat fenomenologis kependidikan yang sulit diangkakan dan
bersifat kualitatif, maka dalam menganalisa data digunakan data deskriptif yang
dideskripsikan dan dikomparasikan dengan konsep manajemen kesiswaan yang
ditemukan dalam studi kepustakaan. Dalam bab ini penulis akan menganalisis
hasil penelitian, sehingga dapat di peroleh informai berdasarkan realita di
lapangan. Penelitian ini harus dapat mendiskripsikan apa adanya darin obyek
yang telah di teliti. Tujuan yang ingin di capai pada penelitian ini adalah
agar para pembaca seelah menelaah dapat di ambil hipotesisi atas Implementasi
Manajemen kesisiwaan yang ada di SMP Nurul Islam Semarang.
1. Penerimaan
Siswa Baru
Siswa adalah
siapa saja yang terdaftar sebagai objek dan subjek didik di suatu lembaga
pendidikan. Pengelolaan dan pengembangan kesiswaan perlu lebih diintensifkan
melalui jalinan kerja sama antara sekolah dan masyarakat. Setiap madrasah pada
umumnya, dan SMP Nurul Islam Semarang khususnya berkeinginan untuk merekrut
siswa baru sebanyak-banyaknya, akan tetapi dalam prakteknya menemui beberapa
keterbatasan. Adapun keterbatasan yang dimiliki yaitu:
a. Jumlah
ruang belajar yang kosong yang bisa dipakai terbatas
b. Jumlah
tenaga guru
c. Waktu
belajar di SMP Nurul Islam Semarang hanya pagi hari
Pada
perekrutan siswa baru di MA Miftahul Huda Kabupaten Grobogan cukup sederhana
karena tidak dipublikasikan secara berlebihan, pihak madrasah menilai bahwa SMP
Nurul Islam Semarang sudah cukup dikenal dan telah mempunyai nama di lingkungan
sekitar. Dalam Bab II di jelaskan bahwa penerimaan siswa baru harus
mempertimbangkan data-data yang di peroleh dari sensus sekolah, ukuran sekolah,
dan kelas, kebijakan berkenaan dengan peserta didik, sistem penerimaan siswa
baru, organisasi-organisasi yang boleh diikuti dan didirikan oleh siswa.105
Penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang seperti yang di terangkan
dalam bab III masih menggunakan sistem tes pengetahuan agama sehingga semua
siswa baru yang mendaftar di terima semua. Padahal penerimaan siswa baru tidak
hanya menggunakan sistem tes. Lembaga pendidikan madrasah SMP Nurul Islam
Semarang bisa menggunakan sistem bakat dan minat dan berdasarkan nilai evaluasi
belajar tahap akhir.
2. Pendataan
Kemajuan Belajar Siswa
Keberhasilan,
kemajuan, dan prestasi belajar para siswa memerlukan data yang otentik, dapat
dipercaya dan memiliki keabsahan. Data ini diperlukan untuk mengetahui dan
mengontrol keberhasilan atau prestasi siswa di sekolah. Pemenuhan data dari
siswa yang mudah di akses dan difhami merupakan hal yang sangat diinginkan oleh
semua orang. Baik dari guru atau murid dan juga orang tua siswa. Kemajuan
belajar siswa wajib dilaporkan secara periodik kepada orang tua siswa sebagai
masukan dalam proses pendidikan dan membimbing anaknya dalam belajar baik di
rumah maupun di sekolah.107 Hal ini dapat digunakan
sebagai masukan bagi orang tua untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan dan
membimbing anaknya ketika belajar baik di sekolah maupun dirumah Pendataan
kemajuan belajar siswa di SMP Nurul Islam Semarang tidak ada masalah yang
berarti, mulai dari buku induk siswa, absensi, buku raport juga buku legger
semua ada, bahkan papan informasi besar yang digunakan untuk memberikan
informasi.
3. Bimbingan
dan Pembinaan Disiplin Siswa
Pelaksanaan
bimbingan dan pembinaan disiplin siswa di SMP Nurul Islam Semarang terlaksana
dengan mengandalkan sejumlah kegiatan bimbingan dan konseling. Seluruh kegiatan
itu diselenggarakan dalam rangka melaksanakan suatu program bimbingan dan
konseling, yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan dan konseling yang terencana,
terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu, misalnya satu
tahun ajaran. Suatu program bimbingan dan konseling dapat disusun dengan
berdasarkan pada suatu kerangka berpikir tertentu, yang dapat mempengaruhi pola
dasar yang dipegang dalam mengatur seluruh kegiatan bimbingan yang diadakan
oleh SMP Nurul Islam Semarang.
4. Monitoring
Pelaksanaan
semua kegiatan kesiswaan perlu adanya monitoring yang bersifta terus menerus
dan berkelanjutan, tidak menutup kemungkinan adanya persoalan yang sama bisa
berulang pada periode berikutnya, dan perlunya monitoring inilah menjadikan
kegiatan kesiswaan menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagaimana yang di ungkapkan
dalam bab II bahwa evaluasi ini merupakan kegiatan untuk melalui dan memberikan
skor pada kegiatan tertentu sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya
kegiatan tersebut. Pengawasan kegiatan manajemen kesiswaan di SMP Nurul Islam
Semarang dilakukan oleh kepala madrasah, secara operasionalnya di lapangan
berupa pengawasan langsung terhadap kompoenen-komponen manajemen kesiswaan,
dimulai dari tenaga TU dan hasil kerja yang dilakuakn berupa pengadministrasian
kegiatan siswa. Pengawasan tersebut dilakukan dalam kurun waktu mingguan,
bulanan dan akhir tahun.
BAB
V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari apa yang telah diuraikan pada
bab-bab terdahulu, maka dapat peneliti simpulkan sebagai berikut:
1. Proses
pelaksanaan penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang cukup baik dan bagus.
PSB SMP Nurul Islam Semarang di kelola oleh panitia penerimaan siswa bari (PSB)
atau panitia penerimaan murid baru (PMB). Dalam kegiatan ini kepala sekola membentuk
panitia atau menunjuk beberapa orang guru untuk bertanggung jawab dalam tugas
tersebut, Dalam penerimaan siswa baru di SMP Nurul Islam Semarang panitia
melakukan cara atau seleksi sebagai berikut: Ujian/Tes.
2. Pelaksanaan
pendataan Kesiswaan di SMP Nurul Islam Semarang secara khusus belum maksimal,
contoh kecil dalam pengelolaan siswa adalah pendataan absensi siswa sehari-
hari. hal tersebut sering diabaikan oleh guru; mereka kurang menyadari bahwa
absensi mempunyai peran yang sangat penting antara lain dalam menentukan
prestasi siswa di kelas serta dalam menentukan bantuan bimbingan belajar dan
lain sebagainya.
3. Pengelolaan
bimbingan dan pembinaan dalam kegiatan siswa baik intra maupun ekstra, antara
lain OSIS, pramuka dan beberapa ekstra dalam bidang olah raga Unit kegiatan ini
merupakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat non akademik; namun
realitas yang ada pengawasan terhadap kegiatan siswa kurang bisa dilakukan
dengan kontinyu baik dalam pengontrolan maupun pengarahan
4. Kegiatan
monitoring adalah kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh warga sekolah, sedang evaluasi adalah kegiatan menilai kemajuan
dan suatu aktivitas atau kegiatan membandingkan antara hasil yang dicapai
dengan perencanaan sebelumnya.
B. Saran
Setelah melakukan pengamatan di lapangan
penulis perlu memberikan masukan (saran) kepada seluruh komponen madrasah yang
bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan, kepala madrasah, pembinaan
Kesiswaan dan masyarakat, antara lain :
1.
Etos kerja tenaga administrasi / TU
administrasi kurang, sehingga menghamban kinerja madrasah.
2.
Yayasan, Kepala Madrasah, Guru dan
tenaga TU harus saling bekerja sama sehingga kelambatan manajemen data
Kesiswaan bisa dihilangkan
3.
Madrasah perlu melakukan evaluasi pada
semua komponen khususnya tenaga administrasi agar meningkatkan disiplin dan
etos kerja agar bisa tercapai tujuan manajemen Kesiswaan.
4.
Madrasah perlu mengirim tenaga TU atau
guru untuk mengikuti pelatihan dan penataran manajemen Kesiswaan agar ada
wawasan baru demi kemajuan madrasah.
5.
Kontrol dan peran serta masyarakat harus
diperhatikan dan dijadikan bahan evaluasi pelaksanaan manajemen Kesiswaan
sehingga setiap program yang diambil akan menjadi efektif dan didukung oleh
masyarakat.
C. Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT, atas segala rahmat karunia dan hidayahnya yang telah dilimpahkan
kepada penulis selama menjalankan kehidupan ini, hanya dengan pertolongan, dan
ridho Allah SWT akhirnya penulisan skripsi sederhana ini dapat terselesaikan. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan.
Sebab, tiada gading yang tak retak dan tiada manusia yang tak pernah berbuat
salah dan dosa. Oleh karenanya saran, kritik dan masukan yang bersifat
konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan demi tercapainya kesempurnaan
DAFTAR PUSTAKA
Admodiwirio,
Soebagio Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Arda Dizya Jaya,
2000)
Arikunto,
Suharsimi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: aditya Media, 2008)
Daryanto,M,
Administrasi Pendidikan,
(Jakarta: PT Asdi Maha Satya, 2001)
Djumhur
dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu,
1989),
Ketut
Sukardi, Dewa, dan Desak P.E Nila
Kusmawati Proses Bimbingan dan Konseling di
Sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008)
Manullang,
M, Dasar-dasar manajemen, (Yogyakarta:
Gadjah Mada Univrsity Press, 2008)
Mulyasa,
E, Manajemen berbasis kompetensi dan
Aplikasinya, (Bandung: Rosdakarya,
2003)
Mulyono, Manajemen Administrasi dan
Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media Groups, 2008)
Siagian,
Herbangan Administarsi Pendidikan Suatu Pendekatan Sistemik, (Semarang:
PT
Satya Wacana, 1989)
Hasil
Observasi pad tanggal 10 Desember 2014
Hasil
Observasi pad tanggal 13 Desember 2014
LAMPIRAN
[1]
E.Mulyasa,
Manajemen berbasis kompetensi dan Aplikasinya, (Bandung: Rosdakarya,
2003),hlm.20.
[3]
Soebagio
Admodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: PT Arda Dizya
Jaya,
2000),
hlm.5.
[4]M. Manullang, Dasar-dasar
manajemen, (Yogyakarta: Gadjah Mada Univrsity Press, 2008),
hlm
hlm 7-8.
[5]
W.Manja, Profesionalisme
Tenaga Kependidikan, (Malang: Elang Mas, 2007),hlm.3
[6]
Suharsimi Arikunto, Manajemen
Pendidikan, (Yogyakarta: aditya Media, 2008), hlm. 118-119
[7]
Suryosubroto, Manajemen
Pendidikan di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),hlm.74-75
[8]
Herbangan
Siagian Administarsi Pendidikan Suatu Pendekatan Sistemik, (Semarang: PT
Satya
Wacana, 1989), Cet.I, hlm114-115
[9]
Djumhur
dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV. Ilmu,
1989),
hlm.
30.
[10]
Dewa Ketut
Sukardi, dan Desak P.E Nila Kusmawati Proses Bimbingan dan Konseling di
Sekolah,
(Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm.7-8
[11]
M. Daryanto, Administrasi
Pendidikan, (Jakarta: PT Asdi Maha Satya, 2001), hlm. 62
[12]
Mulyono, Manajemen
Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media
Groups,
2008), hlm.191
[13]
Mulyono, Manajemen
Administrasi dan Organisasi Pendidikan, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media
Groups,
2008), hlm.197
[14]
Hasil Observasi pad tanggal
10 Desember 2014
[15]
Hasil Observasi pad tanggal
10 Desember 2014
[16]
Hasil Observasi pad tanggal
10 Desember 2014
[17]
Hasil Observasi pad tanggal
10 Desember 2014
[18]
Hasil Observasi pad tanggal
13 Desember 2014
[19]
Hasil Observasi pad tanggal
13 Desember 2014
DAFTAR ISI
BAB
I : PENDAHULUAN
....................................................................................................
1
BAB
II : KONSEP MANAJEMEN KESISWAAN ..............................................................
6
BAB
III : IMPLEMENTASI MANAJEMENN
KESISWAAN............................................ 23
BAB IV : ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN
KESISWAAN………………….30
BAB
V : PENUTUP..............................................................................................................
33
DAFTAR
PUTAKA…………………………………………………………………..……..35
LAMPIRAN…………………………………………………………………………...……..36